IBADAH PADANG GBI PERMATA, UJUNG MENTENG DAN DUTA PERMAI

IBADAH PADANG GBI PERMATA, UJUNG MENTENG DAN DUTA PERMAI
Dilaksanakan di Kebon Raya Bogor, hari sabtu tanggal 10 Juli 2010

WELCOME

Shalom,

Selamat membaca blog GBI PERMATA. Kiranya renungan firman di blog ini memberkati kita semua sehingga semakin dekat kepada Tuhan Yesus dan masuk dalam karya keselamatan yang Dia sudah sediakan bagi mereka yang percaya. Kami terbuka untuk setiap komentar. Tuhan Yesus memberkati.

GEMBALA JEMAAT

GEMBALA JEMAAT

SEJARAH GBI PERMATA, DUTA PERMAI & UJUNG MENTENG


Keberadaan dan perjalanan ketiga gereja ini, sejak pendirian sampai sekarang semata-mata karena anugerah dan tuntunan Tuhan. Keberadaan gereja ini bukanlah rencana dan kehendak manusia, melainkan kehendak Tuhan Yesus. Saya ingat benar satu kali Tuhan berkata: “..buat gereja disini …”

GBI PERMATA

Pendirian dari GBI Permata berawal dari perintah langsung yang saya dengar dari Tuhan. Ketika itu seorang anggota jemaat GBI Shalom yang bekerja di Taiwan meminta tolong saya menemani anaknya melihat rumah di Komplek Perumahan Permata Hijau Permai. Ketika akan kembali dari melihat rumah tersebut, tiba-tiba saya mendengar suara, “…buat gereja di sini”, pada awalnya saya tidak terlalu menghiraukan perintah itu, karena saya waktu itu sangat sibuk pelayanan baik sebagai pengkotbah keliling di salah satu gereja besar yang punya banyak cabang sehingga setiap hari minggu saya dijadwal berkotbah lebih dari lima kali, belum lagi sebagai Dosen di Institut Teologian dan Keguruan Indonesia dan Sekretaris Badan Pekerja Harian Gereja Bethel Indonesia dan berbagai jabatan lainnya. Namun karena perintah itu saya dengar sampai tiga kali, akhirnya pada 1996 saya memutuskan untuk MELANGKAH DENGAN IMAN membeli kedua ruko yang sekarang menjadi gereja ini dengan cara mencicil.

Sebagian uang muka disumbang oleh Pdt. Jorry Tasik, sebagian lagi dari uang tabungan saya yang tidak seberapa, kemudian sisanya saya kredit (KPR Bank) selama 5 tahun dari uang yang saya dapatkan sebagai pengkotbah keliling, dan gaji saya sebagai pegawai negeri ketika itu serta berkat-berkat yang Tuhan berikan dengan cara yang ajaib.

Tahun 1998 adalah masa-masa yang sangat sulit karena krisis keuangan yang melanda dunia dan Indonesia sehingga bunga cicilan (KPR) melonjak sampai lima kali lipat, sempat membuat saya mengalami kesulitan untuk mencicil, tetapi Tuhan menolong dengan cara yang ajaib, waktu itu (akhir tahun 1998) saya berencana berangkat ke Israel sehingga sudah mulai membeli dolar sedikit semi sedikit, tetapi karena kurs dolar yang melonjak sangat tinggi keberangkatan ke Israel tidak jadi, dan dolar yang telah dibeli tersebut dijual kembali dan dibayarkan untuk mengurangi pokok pinjaman bank sehingga nilai cicican dapat dikurangi dan terhindar dari kredit macet,

Tuhan selalu punya cara untuk menolong. Bulan Agustus 1998 terjadi kerusuhan yang berdampak dengan penjarahan hampir semua ruko yang ada di Permata, kembali Tuhan menyatakan kuasanya dengan menggerakkan hati teman-teman (bukan seiman) menjaga kedua ruko ini sehingga bebas dari penjarahan dan pengrusakan, pada hal saat itu di ruko ini ada toko kaset yang menjual lagu-lagu rohani kristen. Kenyataan ini semakin menyadadarkan saya bahwa Tuhan telah memilih tempat ini menjadi baitNya, walaupun saat itu belum juga dibuat Ibadah ditempat ini, karena belum ada jemaat dan pengerja sama sekali, tetapi perintah Tuhan untuk buat gereja di tempat ini terus terngiang-ngiang di hati saya.

Akhirnya oleh karena dorongan Tuhan yang tidak tertahankan lagi saya dan saudari Romian serta Almarhum Pdt M Ch David bertekat akan memulai ibadah, kita pun mulai mendoakan dan merencanakan pelaksanaan ibadah tersebut, tiba-tiba setelah berkotbah di GBI Tiberias Cawang Kencana, Tuhan mempertemukan saya dengan Bapak Cecep dan Ibu Yayah, mereka memperkenalkan diri dan mengatakan bahwa mereka tinggal di Permata, maka lansung saya tanya: “Mau nggak melayani bersama dengan saya di Permata, saya ada 2 ruko disana dan saya rindu memulai pelayanan, mereka mengatakan bersedia sehingga kitapun mempersiapakan segala sesuatunya bersama denga Ibu Yuli, dan sepakat untuk memulai ibadah.Ibadah perdana pun kita mulai bertepatan dengan minggu paskah tahun 2000, yang dihadiri beberapa orang.

Untuk membangun hubungan dengan masyarakat sekitar dan membantu pembiayaan operasional gereja serta kebutuhan pengerja saya membesarkan toko kaset di bagian depan, sedangkan dibagian belakang yang menghadap mesjid Ibu Yayah membuat Warung Bakso. Mengingat saya masih harus memcicil ruko jadi perlu cara untuk menciptakan pemasukan untuk biaya operasioal gereja dan kebutuhan pengerja full timer yang waktu itu ada 4 orang, puji Tuhan semuanya berjalan dengan baik.

Beberapa bulan setelah ibadah berlangsung, dalam Persekutuan Doa di daerah Blok M saya bertemu dengan Almarhum Pdt Paulus Tusin, beliau mengatakan ingin bergabung dengan gereja di Permata, maka Pdt Paulus dan keluarga pun bergabung dengan mempersembahkan beberapa perlengkapan gereja yang mereka miliki seperti kursi, mimbar. Ibadah di gereja mulai semarak mengingat Josua (anak Pdt Paulus Tusin) bisa bermain keybard, maka sayapun membelikan keyboard.

Setahun kemudian bergabung Pdt. Niko Sundah almarhum dan keluarga disertai beberapa jemaat dan juga mempersembahkan peralatan gereja, berupa keyboard dan speaker keyboard yang lebih baik sehingga Ibadah di gereja pun makin semarak dengan bertambahnya jiwa-jiwa dan pengerja.

Akhir Tahun 2002, saya bertemu dengan Ibu Kezia Ginting dan Ibu Magda di Sekolah Alkitab Tiberias, dan dalam percakapan tersebut mereka menyatakan kerinduan ingin melayani bersama di GBI Permata, saya katakan kalau Tuhan yang suruh, dengan senang hati kita melayani bersama, namun saya tegaskan kepada Ibu Kezia Ginting untuk lihat dulu, doakan dan kalau memang yakin Tuhan suruh, baru kita melayani bersama. Saya mengatakan demikian karena waktu-waktu sebelumnya sudah ada beberapa orang yang yang mengatakan ingin melayani bersama tetapi setelah melihat keadaan jemaat yang hanya sedikit dan lokasi yang sulit dijangkau, mereka mundur dengan teratur. Puji Tuhan rupanya setelah meninjau tempat, Ibu Kezia merasa di suruh Tuhan untuk elayani di Permata. Maka pada awal tahun 2003 kita pun mengadakan pertemuan dan perencanaan untuk pengembangan gereja ini, dan berkat kehadiran Ibu Kezia Ging dan Ibu Magda serta bantuan dari Ibu Kartini Ginting untuk dana operasional ibadah maka pada bulan Maret 2003 dimulailah ibadah umum yang kedua pada jam 10.00 pagi, yang sekaligus di koordinatori oleh Ibu Kezia Ginting, serta menjadi motor pengggerak perkembangan gereja selanjutnya.

GBI DUTA PERMAI

Pada bulan Maret 2003, saya bertemu dengan almarhum Bpk/Ibu Rolvi dan kawan-kawan, mereka menyatakan kerinduan untuk diajak melayani mengingat mereka telah keluar dari tempat pelayanan semula, awalnya saya tawarkan mengembangkan ibadah sore di Permata, namun karena beberapa diantara mereka tinggal agak jauh dari Permata, maka mereka menghendaki dibuka pelayanan di daerah Kalimalang. Dan berkat bantuan Pdt Yorry Tasik serta hasil menyewakan Truk milik saya kepada Ibu Sri Rejekinta Ginting maka dapat menyewa Toko buku Harvest Duta Permai untuk dapat digunakan sebagai tempat Ibadah. Ibadah pun dimulai pada minggu pertama bulan Mei 2003, puji Tuhan Ibadah berlangsung sampai sekarang.

Karena jemaat GBI Permata makin bertambah, maka pada tahun 2005 dimulai ibadah sore yang di koordinatori Bpk Trias/Ibu Sri Rejekinta Ginting, Ibadah terus terus berkembang sampai sekarang.

GBI UJUNG MENTENG

Pada bulan Maret 2008, Gereja-gereja di Permata mengalami hambatan yang sangat berat dari bebrapa anggota masyarakat yang tidak setuju dengan keberadaan gereja-gereja disna, sehingga mereka mendemo dan nyaris menutup semua gereja yang ada di Permata. Untuk mengantisipasi masalah tersebut maka di rencanakan untuk pindah lokasi, setelah didoakan dan dipertimbangkan maka tempat yang dirasa cocok adalah Perkantoran Ujung Menteng. Maka dengan uang Misi yang telah dikumpulkan dan bantuan Pdt Yorry Tasik serta beberapa jemaat GBI Shalom maka dibelilah Ruko Ujung Meneteng untuk digunakan sebagai tempat ibadah, dengan persiapan yang sangat cepat maka pada hari peringatan kenaikan Tuhan Yesus tahun 2008, dimulailah ibadah GBI Ujung Menteng.

Dengan anugerah Tuhan, masalah di Permata terselesaikan, ibadah dapat terus berlanjut dan jemaat pun makin bertambah, kini GBI Permata telah ber usia 10 tahun, tempat sudah semakin sesak untuk beribadah terutama jika acara khusus, walaupun tiap hari minggu sudah dilaksanakan tiga (3) kali ibadah. Kemana kita harus melangkah selanjutnya? Tempat ini adalah tempat yang dipilih Tuhan dan oleh AnugerahNya kita ada di sini selama 10 tahun dan menjadi berkat untuk daerah ini, kita berdoa dan berusaha agar dapat memperluas tempat ini bagi kemuliaan Tuhan.

Rabu, 16 Mei 2012

PENYERTAAN KEKAL DAN SEMPURNA


“Aku akan minta kepada Bapa, 
dan Ia akan memberikan  kepadamu 
seorang Penolong yang lain, 
supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya,…”
 (Yohanes 14:16)

Ada kekuatiran yang tak bisa ditepis ketika saya mengantarkan seseorang yang saya kasihi untuk memulai sebuah perjalanan. Misalnya mengantar anak dan mertua, lalu membiarkan mereka naik angkot. Mengantar istri atau anggota keluarga lain ke stasiun kereta untuk melakukan perjalanan tanpa penyertaan saya. Beberapa pertanyaan seperti, “Apakah mereka akan sampai tempat tujuan dengan selamat? Apakah nanti tidak terjadi sesuatu di jalan?” dan beberapa pertanyaan lain, menggelayuti pikiran.
Hal berbeda terjadi ketika saya ada bersama-sama dengan mereka. Karena bisa menunggui dan menyertai, kekuatiran biasanya sirna. Saya bisa menjaga dan memperhatikan apapun yang terjadi pada keluarga saya selama melewati sebuah perjalanan. Meskipun sebenarnya juga tidak ada jaminan bahwa ketika saya ada, semua bisa berjalan lancar. Tuhan Yesus menjamin bahwa ketika Ia naik ke sorga, Ia tidak meninggalkan kita sebagai yatim-piatu. Kita tidak dibiarkan sendirian, tetapi mendapatkan pengawalan sempurna dari Sang Penolong, yaitu Roh- Nya sendiri. Dan penyertaan Roh Kudus bukan untuk sementara waktu lamanya, tetapi selama-lamnya.
Kita tidak bisa menduga apakah perjalanan kehidupan kita masih panjang atau tidak, tetapi sebuah kepastian yang Tuhan janjikan adalah bahwa Roh-Nya permanen tinggal di dalam kita selama-lamanya. Karena alasan inilah kita bisa mengatasi ketakutan dan kekuatiran yang menyerang kita. Kalau disertai orang yang kita kasihi saja, kita sering merasa aman dan nyaman; apalagi jika yang bersama-sama dengan kita adalah Sang Penghibur, yang sanggup melakukan segala perkara di dalam hidup kita.

PEMBACAAN ALKITAB: Yohanes 14: 16 – 20
PERENUNGAN: Hal apa sajakah yang akan dikerjakan oleh Roh Kudus menurut nats ini?
PENERAPAN: Kekuatiran dan ketakutan apa yang Anda serahkan hari ini kepada Roh Kudus?

KEKUATAN DALAM KELEMAHAN


“Demikian juga Roh membantu kita 
dalam kelemahan kita.” (Roma 8:26a)

Mathew Henry ( Yang hidup pada 1662-1714) adalah seorang hamba Tuhan yang telah menulis buku-buku tafsiran Alkitab dari Perjanjian Lama sampai Perjanjian Baru. Buku-buku tafsirannya telah memberkati jutaan orang di seluruh dunia.
Namun selama masa penulisan buku-buku tafsirannya, ia mengalami banyak penderitaan di dalam hidupnya. Pada tanggal 19 Juli 1687 ia menikah dengan Katharine Hardware. Pernikahannya sangat harmonis dan baik karena didasarkan atas cinta dan iman kepada Tuhan. Namun pernikahan itu hanya berlangsung selama satu setengah tahun. Katharine yang sedang hamil terkena penyakit cacar. Segera setelah melahirkan seorang anak perempuan, ia meninggal pada usia 25 tahun. Mathew sangat terpukul oleh dukacita ini.
Setelah satu tahun lebih berlalu, Mathew menikah kembali dengan Mary Warburton . Tahun berikutnya mereka diberkati dengan seorang anak, namun dalam usia satu setengah tahun anak tersebut meninggal karena penyakit batuk rejan. Setahun kemudian mereka mendapat seorang anak perempuan lagi. Dan bayi itu pun meninggal tiga minggu kemudian. Pada akhir hidupnya Mathew Henry terkena penyakit diabetes, sehingga sering merasa letih dan lemah. Sejak masa muda, ia bekerja dari pagi buta sampai larut malam, tetapi menjelang akhir hayatnya ia tidak mampu lagi.
Demikianlah banyak penderitaan silih berganti dalam kehidupan Mathew Henry. Tetapi Allah menguatkan imannya dalam dukacita yang melandanya. Dan atas pertolongan Roh Kudus akhirnya ia dapat menyelesaikan tafirannya yang menjadi berkat bagi orang percaya.

PEMBACAAN ALKITAB: Roma 8: 26
PERENUNGAN: Dalam hal apa sajakah kita dapat mengalami pertolongan
Roh Kudus?
PENERAPAN: Mintalah penghiburan Roh Kudus dalam setiap kesusahan
Anda.

KUASA-NYA MENYEMBUHKAN


“Lalu ia memegang tangan kanan orang itu dan 
membantuia berdiri. Seketika itu juga 
kuatlah kaki dan mata kaki orang itu.” 
(Kisah Para Rasul 3:7).

Ketika sedang berbaring, dengan nada lirih terucap sebuah permohonan: ”Pa, doaiin Rachell ya, biar Rachell cepat sembuh?” Ayahnya segera mendekati putri kesayangannya dan segera mendoakan sembari menumpangkan tangan pada bagian yang sakit. Sejak kecil, Rachell telah dibekali pendidikan iman kristen salah satunya mempercayai akan kuasa Tuhan Yesus yang mampu menyembuhkan segala sakit penyakit. Dasar iman ini telah melekat dalam hati dan pemikiran Rachell. Setiap mengalami kondisi tubuh yang kurang sehat atau ketika sedang mengalami sakit. Tindakan yang dilakukan adalah meminta Ayahnya untuk berdoa, memohon kesembuhan kepada Tuhan Yesus. Dengan penuh kasih sayang, sang Ayah selalu mendoakan anak kesayangangnya sembari mengajari Rachell untuk berdoa sendiri kepada Tuhan Yesus.
Kuasa kesembuhan berawal dari iman, iman yang mempercayai akan kuasa-Nya yang mampu menyembuhkan segala sakit penyakit. Orang lumpuh dalam bahan bacaan renungan hari ini mengalami kesembuhan berawal dari iman atau percaya yang Petrus miliki. Iman akan kuasa nama-Nya yang mampu menyembuhkan kelumpuhan yang dialami oleh orang tersebut [ayat 6].
Sejalan dengan itu, apa yang dialami oleh Rachell seperti yang diuraikan dalam kisah diatas menunjukkan bahwa Kuasa Roh Kudus adalah sumber mujizat.Mujizat berupa kesembuhan dari segala sakit penyakit yang sedang dialami. Mujizat yang sama akan terjadi dalam kehidupan setiap orang yang memiliki iman akan kuasa Roh Kudus. Kuasa-Nya mampu menyembuhkan segala sakit penyakit yang kita alami. Percayalah !

PEMBACAAN ALKITAB: Kisah Para Rasul 3: 1-10
PERENUNGAN: Mujizat berawal dari iman yang mempercayai kuasa Roh Kudus dan mengalami kepenuhan akan kuasa-Nya. [ayat 6-7.
PENERAPAN: Alami kepenuhan kuasa-Nya yang mampu menyembuhkan dari segala sakit penyakit ! [ayat 8]

MEMBANGUN SERIBU CANDI DALAM SEMALAM


“Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, 
biarlah rohmu menyala-nyala 
dan layanilah Tuhan.”  (Roma 12:11)

Alkisah seorang pangeran dari Kerajaan Pengging bernama Bandung Bondowoso jatuh hati pada putri kerajaan Baka yang bernama Rara Jonggrang, padahal kedua kerajaan ini bermusuhan. Bandung Bondowoso terpikat oleh kecantikan Rara Jonggrang saat menyerbu dan hendak menguasai Kerajaan Baka. Karena takut menolak Bandung Bondowoso, Jonggrang mengajukan sebuah syarat: “Kamu boleh mempersuntingku asalkan membuatkan seribu candi dalam satu malam, sebagai bukti cintamu.” Saking cintanya pada Jonggrang, Bandung Bondowoso bersemangat mengerjakan pekerjaan yang sebenarnya mustahil itu.
Itulah contoh bagaimana cinta bisa menggerakkan semangat seseorang untuk mengerjakan tugas yang berat. Semangat itulah yang diperlukan oleh jemaat di Roma ketika Paulus menulis surat kepada mereka. Di tengah ancaman dari berbagai macam golongan, di tengah serbuan ajaran sesat dan pergumulan sebagai jemaat yang masih “muda”, Paulus menasihati agar jemaat di Roma terus bersemangat. Semangat itu muncul manakala jemaat membiarkan Roh Kudus berkarya dan terus menyala.
Dalam kesetiaan dan cinta yang besar kepada Allah, jemaat Roma didorong untuk terus bersemangat, tidak mengendorkan kerajinan mereka dalam pelayanan. Mengapa? Karena Roh Kudus adalah semangat itu. Spirit untuk terus maju. Belajarlah untuk tetap bersemangat dalam melayani dan berkarya. Bahkan di saat kita berhadapan dengan kenyataan berat ataupun hal yang kita pandang tidak mungkin: ibarat membuat seribu candi dalam semalam. Kita tetap bersemangat.

PEMBACAAN ALKITAB: 1 Raja-Raja 19: 7-8
PERENUNGAN: Apa yang menyebabkan Elia sanggup melakukan perjalanan ini?
PENERAPAN: Jangan meragukan kuasa Allah yang bekerja melalui Roh Kudusnya.

Kamis, 05 April 2012

BERSERAH ADALAH AWAL MUJIZAT

“....tersungkurlah ia dan memohon: “Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku.” Lalu Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu, dan berkata: “Aku mau,jadilah engkau tahir.” Seketika itu juga lenyaplah penyakit kustanya.
 (Lukas 5:12-13)

Dari kutipan ayat diatas, apa yang meyembuhkan orang kusta tersebut? Imannya.. Iman seperti apa? Iman yang sepenuhnya bergantung, berserah kepada kehendak Tuhan semata. “Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku.” - iman inilah yang menyembuhkannya, “jika Tuan mau.”
Dalam kehidupan ini banyak kali kita sudah berdoa, kita merasa sudah meminta dengan benar, kita sudah berpuasa, kita sudah bersyafaat, tapi kenapa keadaan kita tidak berubah? Sebanyak itu juga seringkali kita salah berdoa! Kita tidak meminta, kita tidak mengharap kemurahan Tuhan, tapi sangat sering kita memaksa Tuhan.
“Tuhan berkati aku, Tuhan sembuhkan aku, Tuhan beri aku pasangan hidup”.. Seringkali kita mengatur Tuhan, memaksa Tuhan, menjadikan Tuhan seperti apa yang kita ingini. Kita tidak bisa mengatur Tuhan, bukan iman yang sesuai keinginan kita yang jadi, tapi iman yang berserah, pasrah, sesuai kehendak Tuhan itulah yang jadi.
Jemaat Tuhan,  mulailah meminta dan berdoa seperti orang kusta itu; “Tuhan, bila Engkau mau...” Letakkan iman kita di tempat yang benar, di dalam kehendak-Nya, berserah penuh, harapkan yang terbaik.. Dan, dengarlah jawaban-Nya: “Aku mau..”

PEMBACAAN ALKITAB: Lukas 5:12-16
PERENUNGAN: Iman seperti apa yang bisa Anda pelajari dari orang kusta ini?
PENERAPAN: Sikap hati seperti apa yang akan Anda miliki saat datang dan
memohon pada Tuhan?

PENGAMPUNAN DAN PEMULIHAN


“Itulah sebabnya kita berjerih payah dan berjuang, karena kita menaruh pengharapan kita kepada Allah yang hidup, Juruselamat semua manusia, terutama mereka yang percaya.” (1Timotius 4:10)

Tahun 1991 Nelson Mandela terpilih sebagai presiden kulit hitam pertama di Afrika Selatan. Hal ini menjadi sangat fenomenal karena untuk pertama kalinya politik aphartheid (pembedaan ras dan warna kulit) dihapuskan dari perpolitikan Afsel. Semua menunggu sikap seperti apa yang akan diterapkan Mandela pada lawan-lawan politiknya yang telah memenjarakannya selama 27 tahun. Dan apa yang ditunjukan Mandela sangatlah berbeda dari sangkaan orang kebanyakan orang. Ia memilih mengampuni dan malah merangkul lawan-lawan politiknya atau warga kulit putih pada umumnya (yang dahulu memperlakukan ia dan rasnya dengan buruk) untuk bersama-sama melupakan kesalahan masa lalu dan membangun Afsel baru yang damai.
“Hari ini aku kembali menghirup udara bebas bukan untuk kembali ke penjara “kebencian”. ujar Nelson saat ditanya tentang kemungkinan untuk membalas lawan-lawan politiknya. Pengampunan ini membawa Afrika Selatan menjadi negara dengan kemajuan terbaik di sekitar kawasan itu. Afrika Selatan menjadi negara yang terhormat di dunia. Sungguh suatu teladan yang besar yang akhirnya memberikan pengaruh dan dampak yang luar bisa bagi rekonsiliasi di Afrika Selatan bahkan bagi dunia.
Jemaat Tuhan, demikian juga dengan kebangkitan Yesus dari kematian. Ia bangkit bukan untuk alasan penghukuman, tetapi karena kasih. Melalui kebangkitan-Nya Anda memiliki perdamaian dengan Allah yang memungkinkan Anda kembali memiliki hidup yang berkemenangan dalam Yesus. Kebangkitan-Nya juga seyogyanya menginspirasi terus kehidupan Anda untuk selalu memiliki pengharapan dan kekuatan untuk hidup bagi kehendak Allah. Selamat Paskah!

PEMBACAAN ALKITAB: Ibrani 10:8-10

PERENUNGAN: Korban seperti apakah yang Allah terima sebagai korban
persembahan yang berkenan?

PENERAPAN: Apakah yang dapat Anda lakukan setelah menjadi orang yang
menerima pengampunan Tuhan? Jadilah inspirasi bagi lingkungan sekitar.