IBADAH PADANG GBI PERMATA, UJUNG MENTENG DAN DUTA PERMAI

IBADAH PADANG GBI PERMATA, UJUNG MENTENG DAN DUTA PERMAI
Dilaksanakan di Kebon Raya Bogor, hari sabtu tanggal 10 Juli 2010

WELCOME

Shalom,

Selamat membaca blog GBI PERMATA. Kiranya renungan firman di blog ini memberkati kita semua sehingga semakin dekat kepada Tuhan Yesus dan masuk dalam karya keselamatan yang Dia sudah sediakan bagi mereka yang percaya. Kami terbuka untuk setiap komentar. Tuhan Yesus memberkati.

GEMBALA JEMAAT

GEMBALA JEMAAT

SEJARAH GBI PERMATA, DUTA PERMAI & UJUNG MENTENG


Keberadaan dan perjalanan ketiga gereja ini, sejak pendirian sampai sekarang semata-mata karena anugerah dan tuntunan Tuhan. Keberadaan gereja ini bukanlah rencana dan kehendak manusia, melainkan kehendak Tuhan Yesus. Saya ingat benar satu kali Tuhan berkata: “..buat gereja disini …”

GBI PERMATA

Pendirian dari GBI Permata berawal dari perintah langsung yang saya dengar dari Tuhan. Ketika itu seorang anggota jemaat GBI Shalom yang bekerja di Taiwan meminta tolong saya menemani anaknya melihat rumah di Komplek Perumahan Permata Hijau Permai. Ketika akan kembali dari melihat rumah tersebut, tiba-tiba saya mendengar suara, “…buat gereja di sini”, pada awalnya saya tidak terlalu menghiraukan perintah itu, karena saya waktu itu sangat sibuk pelayanan baik sebagai pengkotbah keliling di salah satu gereja besar yang punya banyak cabang sehingga setiap hari minggu saya dijadwal berkotbah lebih dari lima kali, belum lagi sebagai Dosen di Institut Teologian dan Keguruan Indonesia dan Sekretaris Badan Pekerja Harian Gereja Bethel Indonesia dan berbagai jabatan lainnya. Namun karena perintah itu saya dengar sampai tiga kali, akhirnya pada 1996 saya memutuskan untuk MELANGKAH DENGAN IMAN membeli kedua ruko yang sekarang menjadi gereja ini dengan cara mencicil.

Sebagian uang muka disumbang oleh Pdt. Jorry Tasik, sebagian lagi dari uang tabungan saya yang tidak seberapa, kemudian sisanya saya kredit (KPR Bank) selama 5 tahun dari uang yang saya dapatkan sebagai pengkotbah keliling, dan gaji saya sebagai pegawai negeri ketika itu serta berkat-berkat yang Tuhan berikan dengan cara yang ajaib.

Tahun 1998 adalah masa-masa yang sangat sulit karena krisis keuangan yang melanda dunia dan Indonesia sehingga bunga cicilan (KPR) melonjak sampai lima kali lipat, sempat membuat saya mengalami kesulitan untuk mencicil, tetapi Tuhan menolong dengan cara yang ajaib, waktu itu (akhir tahun 1998) saya berencana berangkat ke Israel sehingga sudah mulai membeli dolar sedikit semi sedikit, tetapi karena kurs dolar yang melonjak sangat tinggi keberangkatan ke Israel tidak jadi, dan dolar yang telah dibeli tersebut dijual kembali dan dibayarkan untuk mengurangi pokok pinjaman bank sehingga nilai cicican dapat dikurangi dan terhindar dari kredit macet,

Tuhan selalu punya cara untuk menolong. Bulan Agustus 1998 terjadi kerusuhan yang berdampak dengan penjarahan hampir semua ruko yang ada di Permata, kembali Tuhan menyatakan kuasanya dengan menggerakkan hati teman-teman (bukan seiman) menjaga kedua ruko ini sehingga bebas dari penjarahan dan pengrusakan, pada hal saat itu di ruko ini ada toko kaset yang menjual lagu-lagu rohani kristen. Kenyataan ini semakin menyadadarkan saya bahwa Tuhan telah memilih tempat ini menjadi baitNya, walaupun saat itu belum juga dibuat Ibadah ditempat ini, karena belum ada jemaat dan pengerja sama sekali, tetapi perintah Tuhan untuk buat gereja di tempat ini terus terngiang-ngiang di hati saya.

Akhirnya oleh karena dorongan Tuhan yang tidak tertahankan lagi saya dan saudari Romian serta Almarhum Pdt M Ch David bertekat akan memulai ibadah, kita pun mulai mendoakan dan merencanakan pelaksanaan ibadah tersebut, tiba-tiba setelah berkotbah di GBI Tiberias Cawang Kencana, Tuhan mempertemukan saya dengan Bapak Cecep dan Ibu Yayah, mereka memperkenalkan diri dan mengatakan bahwa mereka tinggal di Permata, maka lansung saya tanya: “Mau nggak melayani bersama dengan saya di Permata, saya ada 2 ruko disana dan saya rindu memulai pelayanan, mereka mengatakan bersedia sehingga kitapun mempersiapakan segala sesuatunya bersama denga Ibu Yuli, dan sepakat untuk memulai ibadah.Ibadah perdana pun kita mulai bertepatan dengan minggu paskah tahun 2000, yang dihadiri beberapa orang.

Untuk membangun hubungan dengan masyarakat sekitar dan membantu pembiayaan operasional gereja serta kebutuhan pengerja saya membesarkan toko kaset di bagian depan, sedangkan dibagian belakang yang menghadap mesjid Ibu Yayah membuat Warung Bakso. Mengingat saya masih harus memcicil ruko jadi perlu cara untuk menciptakan pemasukan untuk biaya operasioal gereja dan kebutuhan pengerja full timer yang waktu itu ada 4 orang, puji Tuhan semuanya berjalan dengan baik.

Beberapa bulan setelah ibadah berlangsung, dalam Persekutuan Doa di daerah Blok M saya bertemu dengan Almarhum Pdt Paulus Tusin, beliau mengatakan ingin bergabung dengan gereja di Permata, maka Pdt Paulus dan keluarga pun bergabung dengan mempersembahkan beberapa perlengkapan gereja yang mereka miliki seperti kursi, mimbar. Ibadah di gereja mulai semarak mengingat Josua (anak Pdt Paulus Tusin) bisa bermain keybard, maka sayapun membelikan keyboard.

Setahun kemudian bergabung Pdt. Niko Sundah almarhum dan keluarga disertai beberapa jemaat dan juga mempersembahkan peralatan gereja, berupa keyboard dan speaker keyboard yang lebih baik sehingga Ibadah di gereja pun makin semarak dengan bertambahnya jiwa-jiwa dan pengerja.

Akhir Tahun 2002, saya bertemu dengan Ibu Kezia Ginting dan Ibu Magda di Sekolah Alkitab Tiberias, dan dalam percakapan tersebut mereka menyatakan kerinduan ingin melayani bersama di GBI Permata, saya katakan kalau Tuhan yang suruh, dengan senang hati kita melayani bersama, namun saya tegaskan kepada Ibu Kezia Ginting untuk lihat dulu, doakan dan kalau memang yakin Tuhan suruh, baru kita melayani bersama. Saya mengatakan demikian karena waktu-waktu sebelumnya sudah ada beberapa orang yang yang mengatakan ingin melayani bersama tetapi setelah melihat keadaan jemaat yang hanya sedikit dan lokasi yang sulit dijangkau, mereka mundur dengan teratur. Puji Tuhan rupanya setelah meninjau tempat, Ibu Kezia merasa di suruh Tuhan untuk elayani di Permata. Maka pada awal tahun 2003 kita pun mengadakan pertemuan dan perencanaan untuk pengembangan gereja ini, dan berkat kehadiran Ibu Kezia Ging dan Ibu Magda serta bantuan dari Ibu Kartini Ginting untuk dana operasional ibadah maka pada bulan Maret 2003 dimulailah ibadah umum yang kedua pada jam 10.00 pagi, yang sekaligus di koordinatori oleh Ibu Kezia Ginting, serta menjadi motor pengggerak perkembangan gereja selanjutnya.

GBI DUTA PERMAI

Pada bulan Maret 2003, saya bertemu dengan almarhum Bpk/Ibu Rolvi dan kawan-kawan, mereka menyatakan kerinduan untuk diajak melayani mengingat mereka telah keluar dari tempat pelayanan semula, awalnya saya tawarkan mengembangkan ibadah sore di Permata, namun karena beberapa diantara mereka tinggal agak jauh dari Permata, maka mereka menghendaki dibuka pelayanan di daerah Kalimalang. Dan berkat bantuan Pdt Yorry Tasik serta hasil menyewakan Truk milik saya kepada Ibu Sri Rejekinta Ginting maka dapat menyewa Toko buku Harvest Duta Permai untuk dapat digunakan sebagai tempat Ibadah. Ibadah pun dimulai pada minggu pertama bulan Mei 2003, puji Tuhan Ibadah berlangsung sampai sekarang.

Karena jemaat GBI Permata makin bertambah, maka pada tahun 2005 dimulai ibadah sore yang di koordinatori Bpk Trias/Ibu Sri Rejekinta Ginting, Ibadah terus terus berkembang sampai sekarang.

GBI UJUNG MENTENG

Pada bulan Maret 2008, Gereja-gereja di Permata mengalami hambatan yang sangat berat dari bebrapa anggota masyarakat yang tidak setuju dengan keberadaan gereja-gereja disna, sehingga mereka mendemo dan nyaris menutup semua gereja yang ada di Permata. Untuk mengantisipasi masalah tersebut maka di rencanakan untuk pindah lokasi, setelah didoakan dan dipertimbangkan maka tempat yang dirasa cocok adalah Perkantoran Ujung Menteng. Maka dengan uang Misi yang telah dikumpulkan dan bantuan Pdt Yorry Tasik serta beberapa jemaat GBI Shalom maka dibelilah Ruko Ujung Meneteng untuk digunakan sebagai tempat ibadah, dengan persiapan yang sangat cepat maka pada hari peringatan kenaikan Tuhan Yesus tahun 2008, dimulailah ibadah GBI Ujung Menteng.

Dengan anugerah Tuhan, masalah di Permata terselesaikan, ibadah dapat terus berlanjut dan jemaat pun makin bertambah, kini GBI Permata telah ber usia 10 tahun, tempat sudah semakin sesak untuk beribadah terutama jika acara khusus, walaupun tiap hari minggu sudah dilaksanakan tiga (3) kali ibadah. Kemana kita harus melangkah selanjutnya? Tempat ini adalah tempat yang dipilih Tuhan dan oleh AnugerahNya kita ada di sini selama 10 tahun dan menjadi berkat untuk daerah ini, kita berdoa dan berusaha agar dapat memperluas tempat ini bagi kemuliaan Tuhan.

Senin, 06 Desember 2010

LAWATAN TUHAN DALAM IBADAH


“ Ketika imam – imam keluar dari tempat kudus, datanglah awan memenuhi rumah Tuhan, sehingga imam-imam tidak tahan berdiri untuk menyelenggarakan kebaktian oleh karena awan itu, sebab Kemuliaan Tuhan memenuhi rumah Tuhan.”
(1 Raja–Raja 8:10-11)

Pernahkah Anda merasakan suatu perasaan yang berbeda ketika memasuki ruangan gereja pada saat mendengar pujian dan penyembahan dinaikan? Ya… perasaan itu bukanlah hanya perasaan biasa, melainkan suatu perasaan yang bersumber dari Roh Kudus ketika kita merasakan hadirat Tuhan.

Teringat akan sebuah ibadah raya minggu, dimana pada saat pujian penyembahan dinaikan bagi kemuliaan Tuhan, hadirat Tuhan terasa sangat kuat. Worship Leader dan para pemusik yang lain mengajak jemaat untuk menyembah dengan segenap hati dan juga menyambah dalam bahasa roh. Beberapa jemaat merasakan hadirat Tuhan yang luar biasa, bahkan ada yang menangis dari awal sampai akhir ibadah karena dilawat Tuhan.
Setelah ibadah selesai, seorang ibu yang hadir di ibadah tersebut menyaksikan bahwa hadirat Tuhan dirasakan begitu kuat sehingga ia menangis sepanjang ibadah sembari menjaga agar bedaknya jangan sampai belepotan (red. luntur tidak karuan).

Jemaat Tuhan, hadirat Allah akan kita rasakan jika kita memiliki roh yang haus dan lapar akan kasih – kuasaNya, oleh karena itu jadilah pribadi yang memiliki keintiman dengan Dia, melalui Doa, Pujian dan Penyembahan yang dipenuhi oleh Roh Kudus.
Percayalah bukan hanya pada saat ibadah raya di gereja kita merasakan hadirat Allah, tapi dalam ibadah pribadi kita pun Allah akan melawat kita dengan kehadiran-Nya.

Selasa, 23 November 2010

Latihan Kedewasaan


“Yang berbahagia ialah mereka yang mendengarkan firman Allah dan yang memeliharanya.” (Luk as 11:28)

Saya pernah bertanya kepada seseorang begini, “Sudah bisa nyetir mobil?” Lalu jawabnya, ”Masih belajar!” Lalu kurang lebih 6 bulan kemudian saya tanyakan kembali, “Gimana, apa sudah lancar bawa mobil?” Lalu jawabannya masih belajar juga. Seharusnya dalam waktu 6 bulan itu kita sudah lancar bawa mobil dan sudah bisa mengajari orang-orang lain yang belum bisa nyetir mobil.

Pertumbuhan Rohani kita juga ditentukan bukan karena seberapa banyak pengetahuan kita akan firman Tuhan, atau hafal ayat alkitab,dan pintar menyanyi di gereja, tetapi ditentukan respon kita terhadap firman Tuhan, maukah kita merenungkan firman itu siang dan malam, dan membangun hubungan dengan Tuhan, serta melakukannya setiap hari, sehingga karakter kita semakin lama semakin mirip dengan Kristus, dan cara berpikir, cara kita menjalani hidup, dan mengatasi rintangan menjadi menjadi tantangan akan menjadi sesuatu enak untuk dipraktekkan.

Seperti Paulus melupakan hal-hal yang dibelakang dan maju terus ke depan menuju sasaran yang mulia, Daud juga selalu rindu bersekutu dengan Tuhan, kalau Abraham percaya sepenuhnya kepada Allah, Henokh berjalan tiap-tiap hari dalam persekutuan yang erat dengan Allah, Daniel selalu berdoa kepada Allah, Yusuf menolak godaan-godaan yang jahat dan Yesus selalu berbuat baik di mana pun Ia berada.

Kalau kita menghadirkan Kristus dalam kehidupan kita dan menjadikannya penguasa kita pasti akan bertumbuh, dan menjadi dewasa serta berbuah. Untuk mencapai kedewasaan kita harus melatih hidup kita untuk selaras dengan firmannya karena setiap orang percaya adalah ciptaan baru yang diubahkan setiap harinya.

Selasa, 16 November 2010

Grow In Jesus Christ


"Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga.” (Mazmur 127:1)


Kota Stratford-upon-Avon yang terletak di Inggris, cukup terbilang unik menurut pendapat saya karena identitas dan masa depan sebuah kota tersebut dapat dipengaruhi hanya karena adanya seorang berpengaruh yang dilahirkan di kota tersebut. Setiap tahun, ada setengah juta orang akan datang mengunjungi tempat kelahiran William Shakespeare. William Shakespeare oleh sebagian orang dianggap sebagai dramawan yang paling berpengaruh bagi bangsa Inggris. Seperti halnya keberadaan Shakespeare yang dapat mengubahkan sebuah kota demikian halnya kehadiran Kristus yang dapat mempengaruhi berubahnya sebuah gereja.
Sebuah gereja akan bertumbuh dan berkembang ketika menghadirkan Kristus Yesus di dalamnya, bukan hanya sekedar menata sistem di dalam gereja dengan baik dan juga menampilkan performance terbaik ketika ibadah, namun yang terutama dari semua adalah menghadirkan Kristus dan Kuasa-Nya. Kehadiran pendeta ternama, penyanyi merdu atau artis terkenal tidak menjamin bertumbuhnya gereja, kecuali jika Kristus benar-benar hadir dalam gereja tersebut.
Bagaimana diri kita sebagai gereja Tuhan, apakah sudah menghadirkan Kristus di dalam kehidupan pelayanan kita? Atau kah kita masih mengandalkan kekuatan sendiri dalam mengembangkan pelayanan gereja kita tampa menghadirkan Kristus di dalamnya? Bukankah hanya oleh Kuasa kehadiran Kristus maka pelayanan gereja dapat bertumbuh.

Selasa, 09 November 2010

MENUNGGU KEDATANGAN TUHAN


“Tetapi Aku akan hadir di tengah-tengahmu dan Aku akan menjadi Allahmu dan kamu akan menjadi umat-Ku.” (Imamat 26:12)

Pernahkah jemaat Tuhan menunggu seseorang yang penting hadir dalam satu acara? Karena mungkin merasa dianggap penting, datangnya terlambat...mungkin biar terlihat bahwa saat datang dilihat oleh semua orang.
Beberapa waktu lalu, saya menghadiri suatu acara peresmian yang akan diresmikan oleh pejabat. Rencananya sang pejabat yang akan meresmikan gedung, datang pukul 10:00 pagi. Kenyataannya, datang pukul 11 lewat. Di situlah saya lihat keahlian dari MC yang tidak gugup walaupun waktunya molor sangat jauh. Memang banyak kalimat yang diulang-ulang, tetapi karena protokoler pun tidak memberi aba-aba akan tanda kedatangan, maka MC dengan lugasnya membuat acara tetap berjalan baik. Pemain musik suling dan kecapi pun (dengan adat Sunda) terus memainkan musik sebagai background dari MC yang sedang berbicara. Saya bergurau dengan undangan yang satu baris dengan saya, “kasihan peniup sulingnya, meniup terus selama 1 jam yang memainkan kecapi sih nggak terlalu masalah...mestinya masuk rekor MURI”. Rekan saya tersebut tertawa terkekeh-kekeh. Sebagai undangan, kita tidak dapat berbuat apa-apa selain ngobrol dan duduk ‘manis’.
Saya membayangkan, seandainya YESUS seperti pejabat itu...pendeta adalah MC nya, kita adalah tamu undangannya, mungkin kita akan kesal. Beruntung, Dia membuat perencanaan yang matang akan kedatanganNYA ...kita tidak perlu menunggu-nunggu, tetapi lakukan yang terbaik sementara IA belum datang. IA tahu apa yang telah, sedang dan akan kita lakukan saat menanti kedatanganNYA. Jemaat Tuhan, jangan bosan menantikanNYA, dia pasti datang tepat waktu. Haleluya!

Selasa, 02 November 2010

PEDULI TERHADAP ORANG LAIN


"Kalau Aku berfirman kepada orang jahat: Engkau pasti dihukum mati! -- dan engkau tidak memperingatkan dia atau tidak berkata apa-apa untuk memperingatkan orang jahat itu dari hidupnya yang jahat, supaya ia tetap hidup, orang jahat itu akan mati dalam kesalahannya, tetapi Aku akan menuntut pertanggungan jawab atas nyawanya dari padamu" ( Yehezkiel 3:18 )

Suatu kali di salah satu siaran TV menyiarkan pemutaran video amatir tentang detik-detik kematian seorang pemudi yang melakukan tindakan bunuh diri. Judul klip amatiran yang sempat menghebohkan tersebut adalah "orang yang tidak menghargai hidup jaman ini". Klip tersebut mendapatkan penghargaan yang terbaik dari klip-klip yang diputar hari itu oleh stasiun TV yang menayangkannya. Hal tersebut dikarenakan, klip tersebut begitu detail menggambarkan detik-detik tindakan bunuh diri, dari awal kedatangan orang yang mau bunuh diri, sampai tindakan orang tersebut loncat dari jembatan ke sungai berbatu di bawahnya dengan ketinggian tidak kurang dari 50 meter. Pemudi itu tewas mengenaskan. Di klip yang berdurasi 13 menit itu nampak sesekali terlihat dengan jelas bahwa pemudi ini menangis dengan tatapan kosong.

Dalam acara itu diberikan kesempatan pemirsa untuk memberikan tanggapannya. Beberapa tanggapan pun dikemukakan dengan pendapat yang beragam. Salah satu pemirsa memberikan pendapat yang mengomentari bukan si korban bunuh diri, tetapi orang yang merekam adegan bunuh diri tersebut dengan suatu pertanyaan singkat: "Saya ingin bertanya... sebenarnya dari peristiwa ini siapa yang tidak mempedulikan hidup di jaman ini... si pemudi yang bunuh diri atau si perekam klip tersebut?"

Kontan pertanyaan ini memberikan tanggapan-tanggapan lain yang muncul. Berita ini menjadi pembicaraan hangat sampai beberapa minggu ke depan.
Jika anda ditanya dengan pertanyaan pemirsa tadi, apakah jawaban Anda? Mungkin Anda setuju dengan pengirim rekaman, tapi mungkin Anda akan mengatakan sebaliknya. Tetapi dari kisah ini, kejadian ini ingin memperlihatkan kepada kita, inilah kondisi dunia akhir jaman ini. Alkitab berkata, "... kasih kebanyakan orang telah menjadi dingin..."

Anda bisa saja setiap saat berjumpa dengan orang-orang seperti pemudi yang mau bunuh diri, walaupun mungkin tidak akan melakukan tindak bodoh dengan membunuh diri mereka, tetapi yang pasti kita sedang di lingkungan di mana orang-orang sedang membutuhkan kasih dan kepedulian. Ingat, sebaik apapun, sesukses dan seberhasil apapun seseorang, tetapi tanpa Tuhan Yesus, mereka memiliki ruang yang kosong di dalam hati mereka yang tidak dapat diisi oleh apapun juga selain dari Kristus itu sendiri.

Kiranya kita menjadi orang-orang yang pada akhirnya Yesus akan mengatakan kepada kita: "... ketika aku lapar, haus, kedinginan, dipenjara, sakit, miskin ... engkau mempedulikan dan menolong Aku..." Amin

Rabu, 27 Oktober 2010

MELAYANI MEREKA YANG TERSISIH


“Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.” (Matius 25:40)

Usep Cahyono (20) seorang pedagang asongan, duduk sebagai tertuduh di kursi pesakitan Pengadilan Negeri Jakarta Utara. Kepadanya didakwakan kasus narkoba, namun menurut tim pembelanya, ia adalah korban rekayasa pihak yang menangkapnya. Modus yang dipakai adalah petugas menemukan barang bukti narkoba di antara dagangannya, yang menurut Usep, justru sengaja ditaruh oleh oknum yang menangkapnya, dan ia dipaksa mengakui bahwa barang haram itu adalah kepunyaannya. Saat proses persidangan tangan Usep tidak pernah lepas dari tasbih, di hatinya ia terus berdoa.
Hal yang menyentuh adalah, yang duduk di barisan pengacara yang membela Usep adalah ahli-ahli hukum dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) salah satu gereja di Jakarta. Terjun langsung memimpin proses pembelaan Usep adalah H. Sitompul, SH, sang pendiri LBH tersebut.
Seorang pengacara senior yang dikenal aktif sebagai pelayan Tuhan di sebuah gereja di bilangan Kelapa Gading. Dalam sebuah wawancara, si pengacara menyatakan tujuan mendirikan LBH tersebut adalah untuk membela orang-orang dari kalangan bawah yang tidak mampu membayar jasa pengacara yang terkenal mahal. Dan itu dilakukannya tanpa meminta bayaran dari mereka. Ia membiayai LBH ini dari hasil kerjanya di kantor pengacaranya yang sudah lebih dahulu dikenal. Bahkan kantor LBH tersebut sengaja dibuatnya lebih bagus dan nyaman dibandingkan kantornya sendiri, karena ia ingin rakyat kecil yang dibelanya merasakan pelayanan yang terbaik.
Jemaat Tuhan, apa yang dilakukan oleh si pengacara menunjukkan kerelaannya untuk berkorban demi menolong sesamanya yang kurang mampu, tanpa melihat latar belakang kepercayaannya. Ia memandangnya sebagai salah satu cara mengekspresikan kasihnya pada Tuhan dan pada sesamanya.

Sabtu, 23 Oktober 2010

KUALITAS BUKAN HANYA KUANTITAS

“Lalu Ia berkata: “Aku berkata kepadamu, sesunguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang itu. Sebab mereka semua memberi persembahannya dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, bahkan ia memberi seluruh nafkahnya”(Lukas 21:3-4)

Di sebuah Persekutuan Mahasiswa Kristen (PMK), seorang maha-siswa berada dalam keadaan cemas ketika kantong kolekte diedarkan. Ia begitu cemas karena di dompetnya hanya tersisa selembar uang pecahan Rp 10.000,-. Uang itu merupakan satu-satunya “harta” penyambung hidupnya.
Ia cemas karena di satu sisi setiap hari ia harus makan tapi di sisi lain ia juga merasa “harus” mengisi kantong kolekte itu. Singkat cerita si mahasiswa tadi mengambil keputusan untuk memasukkan seluruh “harta” yang dimilikinya ke dalam kantong kolekte tadi.
Setelah ibadah selesai, sementara hari sudah menjelang siang tiba waktunya untuk makan, ia pun mulai merasa lapar dan mulai terbersit kekhawatiran “Apakah saya akan makan hari ini?”. Dengan langkah gontai ia pulang ke tempat kost-nya dan
untuk sekedar melupakan rasa laparnya ia pun mengisi perutnya dengan beberapa gelas air sampai ia merasa kenyang dan ia pun terlelap tidur.
Menjelang malam, ia terbangun. Rasa lapar kembali menusuk perutnya, ia pun berusaha mengorek-ngorek beberapa lokasi di kamar tidurnya untuk mencari pecahan uang logam yang barangkali terselip. Ia cari-cari dan ia temukan beberapa keping uang logam pecahan Rp 50, Rp. 100, Rp 200, Rp 1000, ia kumpulkan semuanya ada Rp 3.750,-. Ia merasa gembira, karena dengan uang sejumlah itu ia bisa membeli beberapa bungkus mie instant.
Tidak ada “mujizat”, seperti yang kita sangka. Tidak ada “malaikat” yang datang membawa sekarung makanan lezat untuk ia santap. Tapi ada hal yang kita yakini yaitu bahwa pemeliharaan Allah atas anak-anak-Nya terus berlangsung.

Senin, 11 Oktober 2010

TUHAN MENJUAL TERNAKNYA

“Berserulah kepada-Ku, maka Aku akan menjawab engkau dan akan memberitahukan kepadamu hal-hal yang besar dan yang tidak terpahami, yakni hal-hal yang tidak kau ketahui.”(Yeremia 33:3)

Tidak lama setelah didirikan tahun 1924, Dallas Seminary mengalami kesulitan keuangan yang parah, hingga terancam ditutup. Pada hari itu pada jam 12.00, para pendiri sekolah sudah siap memulai proses penutupan sekolah itu. Sejak pagi para pendiri sekolah itu bertemu di ruang pimpinan untuk berdoa, mencari wajah Tuhan, meminta agar Tuhan menyediakan sejumlah dana yang diperlukan. Dr. Harry Ironside, salah satu pendiri saat mendapat giliran berdoa, menaikkan doanya dengan cara yang lugas dan terus terang, “Tuhan, kami tahu bahwa ribuan ternak di bukit-bukit itu adalah milik-Mu. Tolong jual sebagian ternak itu dan kirimkan uangnya pada kami.”
Di saat yang hampir bersamaan, seorang pria Texas yang tinggi, berpakaian ala koboi lengkap dengan sepatu bootnya berjalan memasuki ruangan kantor. Ia berbicara kepada sekretaris, “Saya baru saja menjual ternak dua mobil penuh di Fort Worth. Saya merasa Tuhan ingin saya memberikan uang ini kepada sekolah ini. Saya tidak tahu apakah Anda membutuhkannya atau tidak, tetapi ini ceknya,” dan dia menyerahkan cek itu, dan segera meninggalkan kantor sekolah.
Sekretaris sekolah bergegas masuk membawa cek itu ke ruang pertemuan doa, dan sambil gemetar ia menyerahkan cek itu kepada Dr. L.S. Chafer, pendiri dan pimpinan sekolah itu. Ketika ia melihat jumlahnya, ternyata sama persis dengan utang yang harus dibayar oleh sekolah. Ia menoleh pada Dr. Ironside dan berkata, “Harry, Tuhan menjual ternak-ternak itu.”
Jemaat Tuhan, mujizat yang dialami oleh para pendiri Dallas Seminary ini menunjukkan bahwa Tuhan menepati setiap janji-janji-Nya. Ia tidak akan pernah mengecewakan orang-orang yang berharap dan berseru memohon pertolongan-Nya.

Selasa, 05 Oktober 2010

BERKORBAN BAGI KERAJAAN TUHAN


“Hal Kerajaan Sorga itu seumpama harta yang terpendam di ladang, yang ditemukan orang, lalu dipendamkannya lagi. Oleh sebab sukacitanya pergilah ia menjual seluruh miliknya lalu membeli ladang itu.”
(Matius 13:44)

Fransiskus dilahirkan di Assisi, Italia pada tahun 1181. Ayahnya seorang pedagang kain yang kaya raya. Di masa mudanya, ia suka berfoya-foya dan menghamburkan harta ayahnya. Di usia 20 tahun, Fransiskus ikut berperang melawan Perugia. Ia tertangkap dan disekap selama satu tahun hingga jatuh sakit. Pada masa itulah ia mendekatkan diri kepada Tuhan. Setelah Fransiskus dibebaskan, ia mendapat suatu mimpi dan suara yang menyuruhnya untuk melayani Tuhan.
Setelah itu Fransiskus memutuskan untuk hidup miskin. Ia pergi ke Roma dan menukarkan bajunya yang mahal dengan seorang pengemis. Setelah seharian ia mengemis, semua hasilnya dimasukkan ke dalam kotak persembahan untuk orang-orang miskin. Suatu hari, ketika sedang berdoa di Gereja St. Damiano, Ia mendengar suara Tuhan, “Fransiskus, perbaikilah Gereja-Ku yang hampir roboh”.

Jadi, Iapun pergi untuk melaksanakan perintah Tuhan. Ia menjual setumpuk kain ayahnya yang mahal untuk membeli bahan-bahan guna membangun gereja yang telah tua itu. Ayahnya marah sekali, Fransiskus dikurungnya di dalam kamar. Dengan bantuan ibunya, ia berhasil melarikan diri. Ayahnya segera menyusulnya. dan mengancam jika Fransiskus tidak mau pulang, ia tidak akan mengakuinya sebagai anak dan tidak akan memberikan warisan kepadanya. Mendengar itu, Fransiskus malah melepaskan bajunya dan meninggalkan ayahnya. Setelah menjadi seorang biarawan, Fransiskus menyadari bahwa yang dimaksudkan Tuhan dengan membangun Gereja-Nya ialah membangun Kerajaan Allah di bumi. Sejak itu ia persembahkan seluruh hidupnya untuk melayani Tuhan dan orang-orang miskin.
Jemaat Tuhan, kisah hidup Fransiskus Asisi adalah teladan yang luar biasa bagi kita. Sudahkah kita berkorban bagi KerajaanNya?

Rabu, 29 September 2010

PANDANG KE ATAS


"Karena kami tidak mempunyai kekuatan untuk menghadapi laskar yang besar ini, yang datang menyerang kami. Kami tidak tahu apa yang harus kami lakukan, tetapi mata kami tertuju kepadaMu." (2 Taw. 20:12).

Kalau kita memasukkan seekor burung elang dalam sebuah kandang berukuran 2x2 meter yang bagian atapnya terbuka sekali pun, tetap saja elang itu tidak bisa terbang. Ternyata elang itu akan mulai terbang dari tanah dengan berlari sejauh 3 sampai 5 meter. Tanpa tempat untuk berlari, elang ini tidak akan mampu terbang, dan akan terjebak selamanya dalam kandang kecil tanpa penutup. Begitu pula kalau seekor lebah yang jatuh ke dalam cangkir kopi yang terbuka, juga akan tetap disana sampai mati, kecuali kalau kita karena tidak tega mengeluarkannya. Lebah tidak pernah melihat jalan keluar pada bagian atasnya, melainkan terus berusaha mencari jalan keluar lewat pinggir dekat dasarnya, mencari jalan dimana tidak ada jalan, hingga dia sepenuhnya menghancurkan diri sendiri.

Nah ternyata banyak dari kita juga seperti burung elang dan lebah itu. Bergumul dan berkutat terus dengan masalah-masalah, mengeluh terus sampai frustrasi sendiri. Padahyl kita harus sadar bahwa jawaban dari masalah kita adalah selalu di atas! Menengadahlah, ucapkan doa, dan lepas landaslah dalam bertindak mencari solusi. Itulah yang terjadi dengan Yosafat ketika tentara multi nasional dari berbagai suku bangsa mengepung Israel. Mereka memiliki kekuatan yang sangat terbatas, tetapi mata mereka tertuju kepada Allah. Apa yang terjadi? Tuhan memerintahkan mereka untuk maju berperang dengan pasukan pujian dan musik di barisan depan. Aneh sekali! Tetapi ketika mereka melakukannya, Tuhan melakukan mujizat. Tuhan yang berperang ganti mereka dan mereka hanya berdiam diri saja. Andalkan Tuhan, kuasaNya masih berlangsung hingga hari ini. Maka ratapan akan Tuhan ubah menjadi tari-tarian dan sorak sorai kemenangan. Percayalah !

Selasa, 21 September 2010

“KUASA” PERKATAAN


“Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia.” (Efesus 4:29)

Oprah Winfrey dikenal sebagai seorang pembawa acara paling sukses di dunia saat ini. Tetapi kesuksesannya ini diraih melalui berbagai tantangan yang sangat berat yang harus ia hadapi. Oprah lahir dari orang tua yang tidak menikah, ia berkulit hitam, wanita dan miskin. Kehidupan yang sangat berat yang sudah harus dialami pada saat lahir. Umur 9 ia diperkosa oleh sepupunya, dan ia kerap dianiaya dan dilecehkan oleh teman-teman ibunya dan pamannya. Oprah tumbuh dalam pemberontakan dan umur 14 ia hamil dan melahirkan seorang bayi, dan bayinya mati. Kematian bayinya membuat ia menjadi sangat tertekan dan sempat hendak mengakhiri hidupnya sendiri.
Dalam suatu kesempatan Oprah menceritakan bagaimana ia dapat mengatasi masa lalunya yang
sangat pahit untuk terus maju dan menggapai apa yang ia capai sekarang.

Oprah berkata jika salah satu rahasia terbesarnya adalah sewaktu kecil ia sempat diasuh oleh neneknya yang seringkali menyebutnya “anak yang berbakat”. Tanpa ia mengerti betul arti kata itu, Oprah Cuma berpikir jika yang dimaksud neneknya itu jika ia adalah “orang yang special”. Dan hal ini yang membuat ia terus bertahan bahkan sanggup mengatasi berbagai masalah yang dihadapinya. Ia selalu merasa dirinya special meskipun berbagai kegagalan dan masalah bertebaran di sepanjang kehidupannya.
Jemaat Tuhan, sebuah kata sederhana dari neneknya, sanggup member suatu kekuatan dan harapan besar pada seorang Oprah Winfrey. Mungkin neneknya tidak pernah tahu dampak besar dari apa yang dikatakannya pada Oprah kecil, tapi itu sungguh besar mempengaruhi kehidupan Oprah hingga mencapai kesuksesan seperti sekarang ini. Jadi bijaksanalah dalam perkataan, karena tanpa Anda ketahui itu akan berdampak besar bagi kehidupanmu dan orang lain.

Senin, 06 September 2010

LETAKKANLAH BEBAN HIDUPMU


“Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu” (1 Petrus 5:7)

Pada saat memberikan kuliah tentang Manajemen Stress, Stephen Covey mengangkat segelas air dan bertanya kepada siswanya, “Seberapa berat menurut Anda segelas air ini?” Para siswa menjawab mulai dari 200 gram sampai 500 gram. “Ini bukanlah masalah berat absolutnya, tapi tergantung berapa lama Anda memegangnya” kata Covey. “Jika saya memegangnya selama 1 menit, tidak ada masalah. Jika saya memegangnya selama 1 jam, lengan saya akan sakit. Dan jika saya memegangnya selama 1 hari penuh, mungkin Anda harus memanggil ambulans untuk saya. Beratnya sebenarnya sama, tetapi semakin lama saya memegangnya, maka bebannya akan semakin berat.” “Jika kita membawa beban kita terus menerus, lambat laun kita tidak akan mampu membawanya lagi. Beban itu akan meningkat beratnya.” lanjut Covey. “Apa yang harus kita lakukan adalah meletakkan gelas tersebut, istirahat sejenak sebelum mengangkatnya lagi.”
Kita harus meningalkan beban kita secara periodik, agar kita dapat lebih segar dan mampu membawanya lagi.
Jadi sebelum pulang ke rumah dari pekerjaan hari ini, tinggalkan beban pekerjaan, jangan bawa pulang. Beban itu dapat diambil lagi besok. Apapun beban yang ada di pundak Anda hari ini, coba tinggalkan sejenak jika bisa. Setelah beristirahat nanti dapat diambil lagi.
Biasanya kita memikirkan beban hidup kita sepanjang hari dan sulit menyingkirkannya dari benak kita sepanjang malam. Ini yang menguras vitalitas dan semangat hidup. Padahal kita dapat meletakkan beban itu kepada Kristus. Bukankah kesusahan sehari cukuplah untuk hari itu saja? Serahkan beban Anda kepadaNya dan terimalah kelegaan.

Jumat, 20 Agustus 2010

MEMBANGUN MEZBAH KELUARGA

Pengantar

Menindak lanjuti kotbah Gembala di GBI Permata dan Ujung Menteng pada Ibadah pertama dan kedua minggu tanggal 15 Agustus kemaren, yang pada intinya adalah: bahwa, salah satu upaya menciptakan kebahagiaan keluarga adalah setiap keluarga harus membangun mezbah keluarga sebagai tempat dimana seluruh anggota keluarga bersekutu dengan Tuhan, tetapi juga tempat bersekutu satu dengan yang lain. sehingga terjalin keintiman dengan Tuhan dan sesama anggota keluarga tersebut.Jika sudah terjalin keintiman, maka diyakini sesulit apapun persoalan pasti dapat diselesaikan bersama dengan Tuhan.

Mengapa membangun?

Membangun adalah suatu aktivitas yang tidak saja memulai sesuatu yang belum ada, tetapi juga meneruskan, memperbaiki, meningkatkan apa yang sudah ada. Bagi yang belum memiliki mesbah Keluarga tentunya aktivitas membangun harus dimulai dari nol; bagi yang pernah memiliki tetapi sekarang tidak terurus lagi, maka dibutuhkan daya dan dan upaya sehingga berjalan kembali mesbah keluarga tersebut.


Mengapa Mezbah?

Untuk memberi penekanan bahwa apa yang dilakukan berupa ibadah bersama dengan anggota keluarga yang merupakan ajang mempersembahkan seluruh hidup sebagai persembahan kepada Tuhan. Tepatnya mezbah doa itu, berbicara mengenai kehidupan doa, pujian dan perenungan Firman yang dilakukan bersama di dalam keluarga. Dalam Alkitab orang beriman selalu memulai hari-harinya dengan melakukan persembahan korban di atas mezbah Tuhan. Seperti yang diteladankan oleh Nuh, Abraham, Ishak dan Yakub yang memprioritaskan membangun mezbah kemanapun mereka pergi, bahkan sebelum mereka membangun tempat tinggal (Kej 8:19-20; 12:6-7; 26:25).


Mengapa Keluarga?

Keluarga adalah inti dari jemaat Tuhan, keluarga merupakan basis utama dari pertumbuhan iman secara keseluruhan. Karena dalam mezbah keluarga berkumpul orang-orang yang sama-sama tahu luar-dalam antar “jemaat”. Karena itu walaupun ada banyak kegiatan gereja yang berbasis pada individu, kelompok kecil atau antar keluarga, tetapi mezbah keluarga tidak bisa diwakili oleh hal itu semua kegiatan tersebut.

Jadi Apa sih mezbah keluarga itu?

Banyak konsep yang mendalam tentang mezbah keluarga yang dapat kita baca di buku-buku yang beredar di pasaran, kadang-kadang begitu rumit sehingga membuat setiap keluarga takut memulai karena kuatir tidak bisa memenuhi segala persyaratan yang rumit itu. Salah satu hal yang umum adalah mezbah keluarga dianalogikan dengan “jemaat rumah” (gereja kecil) dengan keharusan adanya peran-peran gereja dalam bentuk mini di keluarga. Sehingga dipertanyakan iapa imamnya? (berdoa) Siapa yang menjadi nabi (pembawa renungan)? Siapa jemaatnya? dll

Mezbah keluarga sebenarnya adalah sesuatu yang sangat simple, sesuatu yang begitu sederhana. Mezbah keluarga merupakan waktu di mana seluruh anggota keluarga berkumpul bersama mendekatkan diri dengan Tuhan secara bersama-sama. Bagaimana sebuah keluarga mendekatkan din pada Tuhan secara bersama-sama? Bisa berdoa bersama, menyanyi lagu rohani bersama, mendengarkan pembacaan Alkitab bersama, mendengar anggota keluarga lain menyampaikan pergumulannya. unsur-unsur tersebut bisa dilakukan hanya salah satu, bisa beberapa , bisa seluruhnya. Simple kan?


Jadi sesuatu disebut mezbah keluarga sebenarnya bukan dari kerumitan acaranya tetapi dari kumpul bersama dari anggota keluarga, sambil melakukan hal-hal di atas. Memprihatinkan memang, anggota keluarga bisa begitu gampang berkumpul untuk makan bersama, berenang bersama, menonton bersama, ke gereja bersama; tetapi begitu stilt untuk kumpul bersama untuk berdoa, menyanyi, membaca Alkitab, berdiskusi, bercerita; Ada apa?


Bagaimana memulai Mezbah Keluarga?

1. Mezbah Keluarga dapat dimulai dengan berbagai peristiwa penting dalam keluarga untuk meminta pertolongan Tuhan dalam doa antara lain: ketika ada anggota keluarga yang berulang tahun, ketika ada anggota keluarga (atau seluruh keluarga) bepergian jauh, ketika anggota keluarga diantarkan ke rumah sakit, pindah rumah, membeli barang baru, ketika anggota keluarga menghadapi ujian sekolah, tes penerimaan kerja, ikut lomba; dll

2. Sebagai orang tua, gunakanlah otoritas anda untuk agak memaksa anggota keluarga ikut mezbah keluarga sambil berusaha membuat mereka menikmati dan bersukacita di dalamnya

3. Biasakan doa makan secara bersama-sama secara bergiliran kalau bisa

4. Dukunglah anak-anak yang mengikuti aktivitas rohani di luar rumah, hindarilah kata-kata yang merendahkan aktivitas itu sekalipun itu mungkin tidak terlalu penting menurut penilaian anda.

5. Mulailah dengan frekuensi yang realistis atau kombinasikan mezbah keluarga sederhana (nyanyi dan doa saja) dengan mezbah keluarga yang engkap.

6. Berikan anggaran untuk suasana religius di rumah anda (kaset, majalah, vcd, hiasan dinding, buku rohani, buku nyanyian dsb)

7. Biasakan untuk tetap melaksankan mezbah keluarga meskipun dalam suasana piknik dan jangan lupa ke kebaktian gereja jika itu bertepatan pada hari minggu



Beberapa konsep yang keliru tentang Mezbah Keluarga:

Mezbah keluarga disamakan dengan persekutuan antar keluarga yang digalang oleh persekutuan gereja tertentu.


Harus ayah yang menjadi imam (pemimpin) dalam setiap mezbah keluarga, sehingga kalau ayah tidak mengambil inisiatif maka tidak mungkin ada mezbah keluarga


Harus seluruh keluarga ikut, padahal belum tentu anggota keluarga seluruhnya sudah kristen atau berasal dari gereja-yang berbeda-beda



Selamat memulai Mezbah Keluarga dan menikmati berkat Tuhan.
(Disadur dari berbagai sumber, baik buku maupun internet.

Rabu, 21 Juli 2010

BEKASI SCHOOL OF MISSION

BEKASI SCHOOL OF MISSION diselenggarakan oleh GBI PERMATA bekerja sama dengan International Consortium Theological and Undergraduated Seminary (ICTHUS), terubuka bagi seluruh warga jemaat (Interdenominasi), dengan ketentuan, dapat membaca dan menulis dengan baik:

Hari belajar 2 x seminggu
Setiap Sabtu, Jam 16.00 – 18.30 dan Minggu Jam 19 – 21.00.
Mulai belajar awal Juli 2010 dan selesai Desember 2010

Bagi yang lulus, akan diberi Setifikat dari International Consortium Theological and Undergraduated Seminary (ICTHUS) dan dapat melanjut ke STT ICTHUS bagi yang memiliki Ijazah SLTA.

Sekolah ini akan sangat membantu Pertumbuhan rohani dan ketrampilan pelayanan anda, karena menyajikan Mata Kuliah yang penting dan diajar oleh dosen-dosen berpengalaman dalam bidangnya:

No Mata Kuliah Dosen /Perngajar
1 Pemuridan DR. Japarlin Marbun
2 Pengantar PL & PB Drs. MS. Tamba, S.Th
3 Menafsirkan Alkitab Dr. Jannes E Sirait, M.Th
4 Doktrin Kristen Johni A Gultom, M.Th.
5 Pengembangan Karakter Purim Marbun, M.Th.& Team
6 Homiletika Jannes E Sirait, M.Th
7 Pengembangan Talenta Purim Marbun, M.Th & Team
8. Konseling & Pelepasan Bertua Hutajulu, S.Th.
9 Penginjilan Daru Winarsih, S.Th, M.Th©
10 Kepemimpinan Kristen Purim Marbun, M.Th & Team.
11 Prinsip dan Panggilan Pelayanan Sahala Nainggolan, M.Th
12 Pengembangan Komsel Johny A Gultom, M.Th.

Tempat Pendaftaran/ Belajar:
GBI PERMATA HIJAU PERMAI
Ruko Permata Hijau Permai Blok BR I/ 24
Jl Kaliabang Tengah, Bekasi Utara.

Rabu, 14 Juli 2010

MENJADI BERKAT DALAM KETERBATASAN


“Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu.” (Lukas 6:38)

Ibu Isti Rohanah, seorang janda 5 anak, bekerja sebagai petugas kebersihan gereja dengan tugas rutin membersihkan lantai, mengatur kursi, menggelar karpet dan semua yang berhubungan dengan kebersihan dari A sampai Z. Ibu Isti berjuang keras membesarkan dan mendidik kelima anaknya sendirian sejak ditinggal “mati” oleh mendiang suami. Mereka tinggal di rumah yang sebenarnya tidak layak huni; lapuk dan beralaskan tanah di daerah Pedongkelan. Ketika dia mendengar ada kegiatan bimbel gratis berhenti karena ketiadaan tempat, bu Isti dengan spontan menawarkan rumahnya dijadikan tempat belajar. “Saya kasihan, ada anak-anak yang antusias belajar tapi terhenti karena tidak ada tempat. Menyediakan tempat ini, hanya itu yang dapat saya lakukan”, begitu kata bu Isti. (Sambungan dari halaman 1) Menjadi berkat memang tidak membutuhkan pertimbangan yang panjang dan menunggu ekonomi membaik, meski terkadang tidak gampang.

Sering sekali terpikir nanti kalau saya sudah diberkati, saya akan menjadi berkat bagi orang lain, atau kalau sudah menikah, kalau sudah dewasa dan mencapai financial freedom, kalau sudah jadi pejabat, saya pasti akan menjadi saluran berkat. Umumnya manusia yang sulit berbagi ketika masih biasa-biasa saja, sesudah kaya pun sulit juga memberi. Karena kemurahan hati bukan sifat yang muncul begitu saja, ketika kita sudah berkecukupan, tapi karena dilatih. Spontanitas yang ditunjukkan bu Isti sangat berarti dalam mencerdaskan anak di lingkungannya. Memberi dari kecukupan atau kelimpahan adalah hal yang manusiawi, dan itu baik, tapi memberkati dalam keterbatasan dan kekurangan, itu hal ilahi, yang membuat Tuhan tersentuh. Anda pasti memiliki sisi kehidupan dimana bisa menjadi berkat. Mari temukan dan lakukan saat ini, bukan nanti.

JANJI IMAN YANG MEMBAWA BERKAT


“Perhatikanlah mulai dari hari ini dan selanjutnya ... Mulai dari hari diletakkannya dasar bait TUHAN perhatikanlah... Mulai dari hari ini Aku akan memberi berkat!” (Hagai 2:19-20)

Beberapa tahun lalu, ketika gereja kami akan memulai membangun tempat ibadah sendiri, maka jemaat dimotivasi dan diberi kesempatan berkorban bagi Tuhan melalui janji iman. Pada saat formulir ada di tangan saya, kemudian saya ingat bahwa saya sedang butuh uang, khususnya untuk biaya operasi pelepasan pen pada tulang lengan atas anak saya yang pernah patah.

Sudah satu tahun kami menunda membawanya ke dokter karena pertimbangan biaya, selain itu, saya juga baru keluar dari pekerjaan dan sedang memulai membuka usaha kecil, sedangkan anak saya akan masuk SMP dan TK yang pasti semuanya memerlukan biaya yang besar. Sayapun teringat bahwa anak kami sudah sering mengeluh sakit bila lengannya terbentur benda-benda keras, jadi kalaupun saat itu saya punya uang saya sudah membawanya ke dokter untuk operasi(Sambungan dari halaman 1) Ketika akan mengisi nilai nominal yang akan saya berikan, saya terhenti sejenak. Tetapi saya berketetapan hati bahwa saya harus mengutamakan Rumah Tuhan. Lalu saya tetapkan bahwa saya akan memberi kepada Tuhan sebesar biaya yang dibutuhkan untuk operasi anak saya.

Puji Tuhan, sebulan kemudian kami bisa membawa anakkami untuk dioperasi kembali dan semua biayanya tercukupi. Janji imanpun bisa kami bayar, biaya masuk sekolah kedua anak sayapun tercukupi dan selain itu usaha yang baru kami rintis pun pada akhirnya mengalami kemajuan. Saya melihat Tuhan turut campur tangan dan sedang bekerja dalam terobosan berkat keuangan dalam keluarga kami. Saya belajar untuk mempraktekan itu dan sekarang saya sedang menikmati kebaikan Tuhan, inilah yang disebut TEROBOSAN BERKAT KEUANGAN.

Sabtu, 19 Juni 2010

INTIM DENGAN ROH KUDUS


“Tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.” (Yohanes 14:26)

Brakkkk! Tinju sang anggota dewan pun menghujam ke meja Pimpinan Sidang. Peristiwa itu terjadi pada saat penutupan hasil angket pansus Century. Alasannya sederhana, bahwa Ketua Sidang terlalu otoriter serta tidak mau mendengar suara dari anggota Dewan yang rapat pada waktu itu, sedangkan mikropon yang ada di depan anggta Dewan tersebut, sebagian telah dimatikan. Sabotase? Tidak tahu. Siapa yang benar dan siapa yang salah, kita orang awam tidaklah mengetahuinya, karena dalam kasus itu muatan politiknya seabrek-abrek. Dan, dalam kacamata politik tidak ada benar atau salah, yang ada adalah kesamaan kepentingan. Kalau kepentingannya sama, hal itu mesti benar; kalau tidak sama, mesti salah. Lepas dari yang salah atau tidak, hal itu merupakan peristiwa yang sangat memalukan.
Yang pertama, hal itu dilakukan oleh anggota Dewan Terhormat di negara ini. Kedua, peristiwa memalukan itu (kebetulan) diliput secara langsung oleh beberapa stasiun TV dan ditayangkan berulang-ulang. Ketiga, bukankah hal ini akan dicontoh oleh kawula muda yang nota bene mengidolakan mereka? Itu sebabnya jangan heran jika demo mahasiswa sekarang cenderung pakai acara rusak merusak dan anarkhis.

Apakah memang bangsa kita yang dulu terkenal ramah, murah senyum dan sopan santun, telah kehilangan jati dirinya? Apakah benar menurut kata pakar, bahwa bangsa kita sedang mengalami sakit jiwa? Bagaimana caranya supaya rohani kita sehat? Satu-satunya, cara harus berani hidup bertaut kepada Roh Kudus, karena Dialah yang memperhalus perangai dan menuntun kita ke jalan yang benar. 

Persekutuan Rumah Tangga (PERMATA)



A. Apakah PERMATA Itu?

Persekutuan Rumah Tangga (PERMATA) Nama lain dari KOMSEL adalah suatu pertemuan dalam kelompok kecil ( kurang LEBIH 12 orang) yang diadakan di rumah-rumah jemaat pada hari biasa, diluar hari Minggu, dimana mereka saling memperhatikan, saling mendorong dalam kasih dan pekerjan baik (Ibrani 10:24-25), serta mengalami Kristus. Persekutuan Rumah Tangga adalah Keluarga secara rohani. Dan bagian dari gereja yang hidup dan terus bermultiplikasi.

B. Mengapa perlu ada Ibadah Raya di gereja dan Persekutuan Rumah Tangga ?

Melalui kedua macam ibadah itu kita akan memperoleh keseimbangan. Di Ibadah raya kita mendapat pengajaran, pengarahan, Visi. Di PERMATA kita menerapkan pengajaran, pengarahan yang didapat dalam kehidupan dan pelayanan, sehingga jemaat akan dan bertumbuh. Tanpa PERMATA, jemaat hanya banyak mendengar teori tapi kurang melakukan sehingga kadang-kadang hanya menjadi ahli-ahli taurat tetapi tidak melakukan Firman Tuhan.

Tanpa ibadah raya maka tiap-tiap kelompok sel akan berjalan dengan ide masing-masing sehingga bisa menjadi kacau, liar dan tercerai berai. Karena itu Ibadah Raya dan Permata adalah dua hal yang saling melengkapi dan membutuhkan. Kita menggambarkan 2 macam ibadah ini, bagaikan 2 sayap burung Rajawali. Tanpa 2 sayap yang seimbang maka Rajawali tidak bisa terbang dengan baik.

Demikian juga, bila hanya ada ibadah Raya, tidak mudah bagi gereja untuk memperhatikan pertumbuhan rohani seluruh jemaat dalam jumlah yang banyak, tetapi dengan adanya PERMATA, setiap anggota jemaat akan saling memperhatikan, saling melayani satu sana lain dan memenangkan jiwa bagi Tuhan. Dalam PERMATA, mereka akan dipinpin oleh seorang Ketua PERMATA, yang mewakli gembala menggembalakan jemaat di suatu wilayah, Motto dari Permata adalah: “KRISTUS MELAYANI SAYA LEWAT ORANG LAIN DAN KRISTUS MELAYANI ORANG LAIN LEWAT SAYA”

Metode PERMATA

Dalam setiap kegiatan Metode itu penting, karena dengan adanya metode yang jelas maka setiap jemaat yang terlibat dalam PERMATA memahami dengan baik bagaimana pelaksanaan dari Persekutuan Rumah Tangga, sebaliknya jika jemaat tidak mengerti metode maka tidak mudah bagi jemaat untuk menjalankannya dengan baik. Metode PERMATA kami namakan “ 4 S-DM”

Agenda Pertemuan PERMATA (4S)

S1
Membangun dan Mengikat Suasana hubungan Manusia dengan Manusia sehingga terjalin hubungan yang akrab diantara para anggota Persekutuan Rumah Tangga (Ice Breaker).

S2
Membangun hungan Manusia dengan Allah, dimana para peserta Persekutuan Rumah Tangga bersama-sama masuk ke hadirat Allah menlalui Pujian, Penyembahan dan Firman (Pertemuan Ilahi).

S3
Saling membagi berkat , menguatkan dan menghiburkan melalui Share Firman Tuhan yang dibagikan oleh yang bertugas, Disni terjalin hubungan segitiga :Allah -Manusia – Manusia lain (Saling membagi kesaksian, nasehat dan doa).

S4
Manusia –Manusia, Dimana setiap anggota PERMATA mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan Permata dan membuat Sasaran dan serta rencana yang lebih sesuai dan mantap.

Aplikasi Firman Tuhan dalam Kedhidupan (4D)

D1
Dicatat (Firman Tuhan dicatat, Yoh 20:31) Artinya waktu kebaktian hari Minggu, kita mendengar Firman Tuhan, setelah itu firman Tuhan tersebut kita catat. Hal ini kita lakukan supaya lebih berkonsentrasi pada Firman Tuhan.Lebih mengerti Firman Tuhan dan ada yang bisa dibaca lagi kemudian hari.

D2
Direnungkan (Firman Tuhan direnungkan, Maz 1:2-3) Setelah di rumah, Firman Tuhan tersebut direnungkan lagi dengan hikmat dan tuntungan Tuhan. Hal ini dilakukan supaya: Menghisap makanan rohani, Menerima Rhema / Petunjuk Allah / Wahyu Allah

D3
Dilakukan (Firman Tuhan dilakukan, Matius 24:46-47) Setelah Firman Tuhan direnungkan maka kita akan mendapat petunjuk dari Tuhan. Peetunjuk Tuhan tersebut harus dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Hal seperti ini akan membuat kehidupan kita mengalami Kuasa dan Mujizat Tuhan.

D4
Diceritakan (Firman Tuhan diceritakan Yohanes 4:28-30) Waktu ada pertemuan kelompok sel terutama pada waktu sharing, maka apa yang telah dialami karena melakukan Firman Tuhan harus diceritakan dan menjadi kesaksian yang hidup. Hal ini dilakukan supaya: Menjadi terang / Saksi Tuhan / Memuliakan Tuhan .Membangun orang lain.Share Firman Tuhan menjadi hidup dan bergairah

Dengan adanya 4 D ini, Firman Tuhan yang dikotbahkan menjadi hidup dalam kehidupan anggota PERMATA. Mengapa? Karena seringkali jemaat hanya banyak mendengar Firman Tuhan namun sedikit yang memahami dan melakukan Firman Tuhan tersebut.


TUJUAN DAN FUNGSI PERMATA (4 M)

M1
MEMELIHARA (Penggembalaan)

Tuhan Yesus sendiri meminta agar kita mengembalakan kawanan domba Alllah (Yohanes 21 :15-17). Hal tersebut dilakukan supaya jemaat yang sudah diselamatkan terpelihara sehingga tidak menjauhkan diri dari persekutuan (Ibrani 10:24-25). Hal ini bukan hanya dilakukan pada hari pertemuan PERMATA saja. Tetapi setiap ada waktu, baik waktu bertemu di jalah, di gereja atau melalui telepon, dan lain-lain.

Contoh :
a. Musa Keluaran 18:21-22)
Tanpa PRMATA, kita tidak mampu menggembalakan jemaat degan baik. Dengan PERMATA, kita mampu menggembalakan jemaatIsrael dengan baik.



b. Gereja Mula-mula
Pada hari Pentakosta waktu Petrus berkhotbah, pada hari itu juga banyak orang bertobat dan tidak lama jumlah mereka menjadi 5000 laki-laki. Bayangkan tidak mudah menggembalakan orang sebanyak itu, tetapi dengan adanya PERMATA berapa pun jumlah jemaat pasti tergembalakan dengan baik.

M2
MEMURIDKAN (Membangun)
Yesus mengharapkan supaya setiap kita yang telah diselamatkan tidak saja menjadi pengikutNya saja namun harus menjadi murid, itu yang ditegaskan-Nya secara khusus (Matius 28: 19-20). Gereja disebut tubuh Kristus. Oleh karena itu setiap anggota tubuh harus dimuridkan, dalam gereja hanya sebagian orang saja yang bisa dilatih, dalam PERMATAl tiap anggota mempunyai kesempatan untuk dimuridkan sehingga bisa menjadi dewasa secara rohani.

Contoh :
Tuhan Yesus memiliki misi untuk dunia. Untuk mewujudkan hal tersebut Dia melatih 12 murid, dan ke 12 orang murid itu memuridkan lagi murid-murid lain secara berkesinambungan, cara seperti ini adalah pola pemuridan yang paling efektif. Cakupan Pelayanan Pemuridan yang dapart dilakukan meliputi:
Mengajar dan mendorong murid untuk melakukan Firman Tuhan .
Melatih murid-murid untuk bersaksi
Melatih murid-murid untuk berdoa dan memimpin doa
Melatih murid-murid untuk menyelamatkan jiwa
Melatih murid-murid memimpin pujian atau memainkan musik .
Melatih murid-murid memimpin sharing Firman Tuhan .
Melatih murid-murid mengusir setan

Melatih setiap anggota menjadi pemimpin kelompok sel, dll.
Pola Pemuridan seperti ini bukan hanya dilakukan pada waktu hari pertemuan PERMATA, tapi juga pada waktu-waktu yang lain, setiap ada kesempatan. Sasaran utama pelatihan ini adalah: untuk melatih setiap anggota menajdi Pemimpin baru.

M3
MENYATUKAN (Kesatuan)
Dalam Yohanes 17:20-21, Tuhan Yesus sendiri berdoa bagi murid-muridNya atau gerejaNya supaya bersatu, ini berarti, bahwa kesatuan adlah kehendak Tuhan yang paling mendasar, karena itu sasaran PERMATA juga adalah menyatukan, yang meliputi:
Menciptakan kesatuan dalam Gereja/ PERMATA/ Keluarga.

Menerangkan dan menjelaskan Visi -Misi -Sasaran gereja kita kepada setiap anggota PERMATA. serta mengajak semua anggota bergerak bersarna.
Menjelaskan setiap program gereja kita dan membawa setiap anggota PERMATA serta pelayan Tuhan untuk ikut masuk dalam kegerakan tersebut.

M4
MENYELAMATKAN JIWA (Penginjilan)
Tujuan atau visi utama Tuhan Yesus datang ke dunia ini adalah untuk menyelamatkan yang terhilang (Matius 18:11), visi ini juga harus menjadi fokus utama kita, apapun yang kita lakukan harus bertujuan untuk menyelamatkan jiwa. Dengan targer sebagai berikut:
Yang belum terima keselamatan dari Tuhan Yesus
Yang undur Imanya atau terhilang/ tersesat jalanya.
Yang berbeban berat

Sabtu, 05 Juni 2010

SIAPA PENGENDALI HIDUPMU ?


“Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh.” (Efesus 5:18)
Seorang muda sempoyongan depan rumah saya. Orang ini biasanya pendiam, tapi saat itu perilakunya sangat aneh, dia bicara tidak henti-henti. Sebentar dia ngobrol dengan tetangga sebelah sambil membanggakan diri, sebentar dia bicara dengan temannya dengan nada bicara yang keras dan tidak karuan. Semua orang memperhatikan dia dengan berbagai tanya. Orang ini menghampiri saya dan dia bicara dekat sekali dengan wajah saya, “kalau ada yang ganggu bilang saja sama saya!”. Saya mencium bau alkohol yang menyengat, saya mengerti orang ini sedang mabuk oleh minuman keras.
Paulus berbicara kepada orang Efesus supaya jangan mabuk oleh anggur. Seseorang yang mabuk oleh minuman beralkohol ternyata seluruh kepribadiannya dipengaruhi oleh alkohol. Dia menjadi agresif, dia menyangka bahwa dirinya seorang jagoan yang tidak terkalahkan. Sebab itu Rasul Paulus memerintahkan supaya mereka penuh dengan Roh sehingga Roh Kuduslah yang akan mengendalikan kehidupannya.
Saya yakin bila orang-orang penuh dengan Roh, mereka yang dulunya suka memukul istri akan sanggup menjinakkan nafsu amarahnya, yang dulu membenci mulai bisa mengasihi, yang dulunya tidak berkuasa atas nafsu sexnya akan dapat berkata “tidak” terhadap pelanggaran moral. Jadi daripada berkata,” Aku tidak akan melakukan hal itu lagi!” yang perlu kita lakukan ialah minta dipenuhi Roh-Nya terus menerus. Bila kita menyerahkan kendali kepada-Nya, Dia akan mengurus perubahan itu. Roh Kudus mengubah kita secara adikodrati. Sebab itu sebaiknya kita meluangkan waktu lebih lagi untuk selalu dipenuhi oleh Roh-Nya. Dan suatu kali ketika kita melihat ke belakang ternyata hidup kita yang sekarang telah bertumbuh semakin dewasa di dalam Kristus. Maukah?

Minggu, 30 Mei 2010

HIDUP BAGI KRISTUS


“Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka.” (2 Korintus 5:15)

Nikolaus Ludwig von Zinzerdorf adalah seorang bangsawan kaya Jerman yang hidup pada abad ke- 18. Suatu kali dia melihat sebuah pameran lukisan di Dusseldorf. Dia terpana melihat gambar Tuhan Yesus yang mati tersalib, dengan tulisan di bawahnya, “Ini yang sudah kulakukan bagimu, apa yang kau lakukan bagiku? Kata-kata itu menghentak hatinya dan membuatnya menjadi gelisah karena selama ini dia merasa belum berbuat apapun bagi Yesus. Sejak itu arah hidupnya berubah. Karena itu Zinzerdorf mulai melayani Tuhan dan mengabarkan Injil ke berbagai tempat. Pada masa hidupnya tim penginjilan Moravia yang dipimpinnya telah berhasil menyebarkan kabar baik kepada puluhan juta orang, bukan hanya di benua Eropa tapi juga menjangkau negara-negara yang jauh di Asia.
Hal ini mengingatkan kita akan karya Kristus yang telah mati dan bangkit bagi kita. Apa yang kita harus lakukan bagi Kristus yang telah rela menanggung segala dosa dan menyelamatkan kita dari maut? Kita harus membalas kasih-Nya dengan hidup berfokus Kristus dan melayani Dia tanpa akhir.
Renungan ini mengingatkan saya pada Sinar, gadis cilik berusia 6 tahun, warga Polewali Mandar, Sulawesi Selatan yang merawat ibunya, Murni, yang lumpuh sejak tiga tahun lalu. Setiap hari Sinar memasak, mencuci pakaian dan melakukan hal lain untuk menolong ibunya karena ayah Sinar dan juga semua saudaranya tidak ada yang tinggal di rumah itu. Sinar terpaksa tidak bisa menikmati keceriaan masa kecil untuk bermain, termasuk belajar di sekolah demi merawat ibunya. Jika seorang anak kecil yang mengasihi ibunya bisa melakukan hal tersebut, maka kita yang menyebut diri anak-Nya yang mengasihi Dia, tentu harus melayani dan menyenangkan Yesus sampai selamanya.

Jumat, 28 Mei 2010

BEKASI SCHOOL OF MISSION

Ingin Bertumbuh dalam Iman?
Ingin Melayani, tidak tahu caranya?

Inilah Jawabnya:
BEKASI SCHOOL OF MISSION

BEKASI SCHOOL OF MISSION diselenggarakan oleh GBI PERMATA bekerja sama dengan International Consortium Theological and Undergraduated Seminary (ICTHUS), terubuka bagi seluruh warga jemaat (Interdenominasi), dengan ketentuan, dapat membaca dan menulis dengan baik:

Hari belajar 2 x seminggu
Setiap Sabtu, Jam 16.00 – 18.30 dan Minggu Jam 19 – 21.00.
Mulai belajar awal Juli 2010 dan selesai Desember 2010

Bagi yang lulus, akan diberi Setifikat dari International Consortium Theological and Undergraduated Seminary (ICTHUS) dan dapat melanjut ke STT ICTHUS bagi yang memiliki Ijazah SLTA .


Dasar Pemikiran & Deskripsi Pelajaran:
BEKASI SCHOOL OF MISSION

A. Dasar Pemikiran
Dasar Pemikiran dan latar belakang didirikanya BEKASI SCHOOL OF MISSION adalah sesuai dengan Fokus program tahun 2010 yang diberikan Tuhan kepada Bapak Gembala, yakni: TAHUN KEMENANGAN DAN PELIPATGANDAAN, dimana dengan program ini diharapkan setiap peserta menjadi jemaat yang Berkemenangan dan mengenali karunianya serta terlibat dalam paling sedikit satu jenis pelayanan, dan setiap pelayan yang telah ada terampil dalam melaksanakan bidang pelayanan yang dipercayakan Tuhan, sehingga terjadi pelipatgandaan. Sekolah ini adalah wadah untuk membina dan mewujudkan kerinduan Tuhan tersebut.

B. Deskripsi Mata Kuliah:

1. Pemuridan
Mata kuliah ini akan mengajarkan kepada anda tentang dasar kekristenan mulai dari bagaimana anda diselamatkan diproses sampai pada akhirnya menjadi murid Kristus.

2. Pengembangan Karakter
Mata kuliah ini akan mengajarkan kepada anda tentang Pengembangan Karakter sehingga menjadi seperti yang Yesus harapkan, meliputi Pemulihan gambar diri dari yang bersifat negative menjadi positif serta bertumbuh menjadi seperti Yesus.

3. Pengantar Kedalam PL & PB
Mata kuliah ini akan mengajarkan kepada anda tentang arti dan fungsi Alkitab, sifat-sifatnya serta mendalami Pengantar Perjanjian lama, Perjanjian Baru.

4. Metode Memahami Alkitab (Tafsir).
Mata kuliah ini akan mengajarkan kepada anda cara memahami dan menafsir Alkitab, sehingga menemukan makna dan penerapannya.

5. Doktrin Kristen
Mata kuliah ini akan mengajarkan kepada anda tentang Siapakah Allah itu, bagaimana sifat-sifat-Nya, nama-nama-Nya, Siapakan Yesus itu, nama-nama-Nya, bagaimana sifat-sifat-Nya serta Roh K Pengembangan Talenta
Mata kuliah ini akan mengajarkan kepada anda tentang Penggembangan potensi diri anda, meliputu:mengenali kekuatan dan kelemahan anda serta bagaimana mengembangkan potensi yang ada pada anda.

6. Homiletika
Mata kuliah ini akan mengajarkan kepada anda tentang: Apa itu khotbah, bagaimana menyusun dan menyampaikan sebuah khotbah yang baik sesuai dengan audiensnya, terutama dalam komsel dan persekutuan Rumah tangga.

7. Konseling dan Pelepasan
Mata kuliah ini akan mengajarkan kepada anda tentang Bagaimana cara mengkonseling seseorang yang datang kepada anda untuk dikonseling/ minta nasehat rohani sehingga ia terbebas dari masalahnya serta mengenali ciri-ciri orang yang terikat kuasa gelap dan bagaimana mendoakan serta melepaskannya.

9. Penginjilan
Mata kuliah ini akan mengajarkan kepada anda tentang apa itu penginjilan, mengapa kita perlu menginjil, dan bagaimana cara-cara agar kita berhasil menginjili seseorang serta ayat-ayat yang penting untuk penginjilan.

10. Kepemimpinan Kristen
Mata kuliah ini akan mengajarkan kepada anda tentang Apa itu kepemimipnan Kristen, apa bedanya dengan kepemimpinan di dunia ini dan bagaiman syarat-syarat dan sifat-sifat yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin Kristen.

11. Pelayan Tuhan (Prinsip dan panggilan Pelayanan)
Mata kuliah ini akan mengajarkan kepada anda tentang Prinsip dan Panggilan Pelayanan, meliputi: syarat-syarat pelayan Tuhan, bagaimana pelayan Tuhan ditengah-tengah gereja dan masyarkat serta jenis-jenis pelayanan dalam sebuah jemaat lokal.

12. Pengembangan Komsel
Mata kuliah ini akan mengajarkan kepada anda tentang kenapa Komsel itu penting, apa beda komsel dengan kebaktian umum, bagaimana memulai dan mengembangkan komsel, serta peraturan-peraturam umum dalam komsel.
udus, hakekatnya, karunia-karunianya dan buah-buah Roh kudus.

Minggu, 23 Mei 2010

Biji Gandum Ilahi yang Menghidupkan


“... sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah.” (Yohanes 12:24)

Bulan April yang lalu adalah salah bulan yang sangat khusus bagi kita orang Kristen, karena pada minggu-minggu di bulan itui kita merayakan Jumat Agung dan Paskah, minggu dimana kita mengingat kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus Kristus.
Dari dalam nats Alkitab hari ini kita diingatkan tentang pemberitahuan dari Yesus tentang kematian-Nya. Yesus memberi perumpamaan bahwa Dia adalah biji gandum Ilahi. “Sesunguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja tetapi jikalau ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah.” Yesus memberitahukan tentang kematian-Nya akan menghasilkan banyak buah, buah yang akan diterima oleh orang-orang yang percaya kepada kematian-Nya itu.
Buah-buah apakah yang akan kita terima dari kematian Yesus Kristus? Kita akan menerima buah, pertama: penebusan. Yesus telah menebus kita dari dosa dan kesalahan kita, bahwa kitalah yang seharusnya menerima hukuman dan maut itu, tetapi Dia memberikan penebusan-Nya bagi kita. Kedua: pendamaian. Yesus telah menerima kutuk dosa itu, tetapi Kristus telah menerima kutuk itu dan telah memperdamaikan kita dengan ALLAH. Ketiga: Pembenaran. Yesus telah rela mengambil dan meminum cawan pahit itu, tetapi Kristus mengambilnya dari kita supaya kita dibenarkan di hadapan ALLAH. Keempat: Hidup kekal. Yesus rela mati supaya orang yang percaya kepada-Nya menerima kehidupan yang kekal, padahal kitalah yang seharusnya menerima kematian dan penghukuman yang kekal.
Yesus adalah Biji Gandum Ilahi yang telah rela jatuh dan mati. Buah-buah yang banyak itu telah kita terima dari pada-Nya. Oleh karena itu di minggu-minggu sengsara ini ingatlah akan pengorbanan Yesus, salib Yesus Kristus, kasih ALLAH akan dunia, dan segala peristiwa tentang darah Yesus Kristus yang mulia dan sangat agung itu.

Kasih ALLAH yang paling nyata terdapat dalam kematian Anak-Nya

Minggu, 16 Mei 2010

MAKNA KELAHIRAN BARU


Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan, 1 Petrus 1:3

Keputusasaan, keraguan, ketakutan, kecemasan dll. sering menjadi faktor terkuat yang mempengaruhi kehidupan seseorang. Terlebih pada zaman sekarang ini, di tengah situasi dan dinamika kehidupan yang bergerak dan berkembang cepat, semakin keputusasaan, keraguan dan ketakutan tertentu dalam hidup kita pribadi lepas pribadi. Alhasil, kemampuan terbaik, dan penampakan iman terbaik kita sering redup bahkan mungkin sama sekali tidak dapat dilihat dan dirasa. Banyak orang lebih memilih mati daripada hidup terus di dunia ini karena putus asa, karena ragu akan masa depannya dan takut akan bahaya yang selalu datang menghantui hidupnya. Banyak orang mulai memilih jalan pintas untuk mengatasi keputusasaan, keraguan dan ketakutan itu. Tidak sedikit yang mati bunuh diri karena putus asa, banyak orang yang memberikan “uang pelicin” karena ragu akan kelulusannya, dan lebih sering juga kita temukan orang “mencuri” uang melalui tindak korupsi karena takut tidak dapat hidup bahagia tanpa kekayaan materi.

Melalui nas renungan pada hari ini kita diajak untuk betul-betul lahir kembali di dalam Kristus Yesus. Kelahiran kembali berarti sebuah KEHIDUPAN. Tapi bukan sembarang kehidupan,tetapi kehidupan yang “mematikan” keputusasaan, keraguan, ketakutan, kecemasan, dll. yang bersifat negatif dan menghantui kehidupan kita. Kehidupan melalui kelahiran kembali Kebangkitan Kristus memberi kepada kita suatu hidup yang penuh pengharapan. Semua orang, tentunya mempunyai pergumulan hidup yang berbeda-beda satu sama lain. Akan tetapi hanya ada satu jawaban untuk itu semua, yakni KEHIDUPAN dalam Kristus. Hidup dalam Kristus memampukan kita untuk kuat dalam kondisi lemah, memampukan kita bersukacita di tengah segala persoalan, memberi keberanian bagi kita di tengah ancaman dan bahaya, memberi kepastian dalam setiap keraguan. Oleh karena itu, jangan pernah berpikiran kita sudah lahir kembali, jika masih ada keputusasaan dalam diri kita hanya karena kegagalan. Jangan pernah mengatakan kita sudah lahir kembali, jika masih ada keraguan masa depan dalam diri kita, dan jangan pernah mengatakan kita sudah lahir kembali, jika kita masih takut menyatakan kebenaran. Inilah sebenarnya kelahiran kembali kita dalam Yesus Kristus. Kehidupan baru yang “mematikan” semua kegalauan hati kita. Mungkin sebagian dari kita berpikiran apa yang dituliskan dalam renungan ini tampak mudah karena berbau “teori”, tapi yakinlah hal ini tidak akan terwujud jika tidak kita imani dan lakukan.

Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan,jika kamu benar-benar telah mengecap kebaikan Tuhan (I Petrus 1:2-3)

Senin, 10 Mei 2010

MENJADI ANAK-ANAK ALLAH


Roma 8:12-17

Orang yang percaya kepada Allah dan menerima karya Kristus di salib telah mengalami pengampunan dosa dan diberi kuasa menjadi anak-anak Allah (Yoh. 1:12). Kita menjadi anak-anak Allah berdasarkan pengangkatan dari Allah sendiri oleh karena karya Anak sulung Allah, yaitu Kristus (Rm. 8:23) Apa yang menjadi bukti bahwa kita adalah anak-anak Allah? Roh Kudus akan memberi kesaksian di dalam hati kita bahwa kita adalah anak-anak Allah (16). Roh Allah menolong kita untuk mampu dan berani menyapa Allah sebagai Bapa kita (15). Kita tidak takut lagi karena dosa-dosa kita sudah diampuni. Bukti lain bahwa kita adalah anak-anak Allah yaitu kita mampu untuk hidup tanpa dikendalikan lagi oleh keinginan daging (13). Sebaliknya Roh Allah menjadi pemimpin hidup kita (14) untuk menghasilkan buah-buah kebenaran (Gal. 5:22-23).
Sebagai anak-anak Allah, kita mengetahui bahwa kita adalah ahli waris Allah, yaitu orang-orang yang berhak menerima segala janji Allah (17).

Janji apa sajakah itu? Yaitu suatu hari kelak kita akan menikmati kemuliaan bersama dengan Kristus di sorga, walaupun saat di dunia yang fana ini kita masih mengalami berbagai penderitaan (19-24). Kita dikuatkan dan dimampukan untuk berani menghadapi kesengsaraan hidup dalam kefanaan tubuh karena keyakinan kita pada janji Allah bahwa suatu hari kelak kita akan dibebaskan dari belenggu penderitaan yang memenjara tubuh kita. Dalam situasi yang sangat sulit, Roh Kudus akan menolong kita mengungkapkan keluhan yang tak terucapkan di dalam doa (26).

Semua ini merupakan bukti bahwa Allah telah memilih dan menetapkan kita sebagai anak-anakNya. Tidak ada hal apa pun yang terjadi dalam kehidupan kita, yang luput kendali Allah. Justru sebenarnya lewat berbagai pengalaman yang Tuhan izinkan terjadi dalam hidup kita, kita belajar mengalami dan menikmati karya Allah serta mencicipi kemuliaanNya. Cicipan kemuliaan itu semakin terasa saat kita bersekutu dengan sesama anak Allah. Di dalam persekutuan (koinonia) itu iman kita semakin diteguhkan, pengharapan kita semakin fokus ke depan, dan kasih kita makin terwujud dalam keseharian kita. -jm-

Sabtu, 01 Mei 2010

KESELAMATAN YANG MAHAL (Ibrani 2:1-4)


"Utamakanlah selamat! Hati-hati di jalan! Jangan ngebut! Ingat keluarga menanti anda di rumah." Kalimat-kalimat itu hendak menegaskan kepada kita akan perlunya keselamatan diri seseorang. Namun kalimat-kalimat itu ternyata begitu mudahnya dilanggar sehingga selalu dan tidak henti-hentinya diingatkan kepada kita.

Kita sudah sama-sama memahami bahwa keselamatan diri sangatlah penting. Tetapi dalam banyak kasus kecelakaan, faktor human error, kelalaian manusia masih menjadi penyebab utama dari berbagai kecelakaan yang terjadi baik di rumah maupun di jalan raya. Ini semua memberikan gambaran yang jelas kepada kita bahwa memahami saja tidak cukup. Bahwa dibutuhkan lagi suatu kesadaran personal dan komunal, sehingga dimana dan kapan saja kita selalu mengutamakan keselamatan pribadi dan orang banyak. Dengan lahirnya suatu kesadaran bersama maka kita pun akan dengan sadar berpikir dan bertindak dengan mengutamakan keselamatan.

Surat Ibrani jelas ditujukan kepada orang Israel di zamannya dan juga kepada kita "Israel karena iman" yang juga mewarisi keselamatan dari Kristus. Nampak sekali penulis surat Ibrani sangat menggumuli perilaku hidup bangsa Israel, khususnya mereka yang secara tradisi sudah sangat memahami konsep keselamatan ilahi mulai dari Musa sampai ketika mereka meyakini dan mewarisi keselamatan kekal dari Sang Juruselamat. Penulis hendak menegaskan bahwa keselamatan itu sudah diwariskan, karena itu sudah menjadi tanggung jawab baik secara pribadi maupun kolektif untuk bersama-sama mewujudnyatakan keselamatan itu dalam sikap hidup sehari-hari.

Sikap hidup yang mensyukuri dan bukan malah menyia-nyiakan keselamatan yang dari Kristus. Penulis pun tahu bahwa arus zaman sangatlah deras, tetapi bukanlah setiap orang percaya telah diberikan anugerah kemampuan untuk bertahan, tetap kokoh berdiri dan bahkan menang atas semua rayuan gombal dunia yang menyenangkan.

Mata hati yang tidak berpaling kepada keselamatan Kristus akan mampu menerobos dengan iman bahwa segala derita dan tantangan hidup yang menerpa kita justru menjadikan kita selalu sadar, betapa hebatnya keselamatan itu. Keselamatan yang luar biasa yang dari zaman ke zaman tidak pernah berubah. Bahkan di zaman akhir, di saat situasi dan kondisi yang serba sulit keselamatan Kristus menjadi "obat yang mujarab", bukan candu untuk kita terlena, tetapi sungguh-sungguh mengobati luka batin kita, sehingga kita mengalami pencerahan, pemulihan, dibangkitkan pula rasa optimis dan kepercayaan diri kita. Dengan demikian setiap orang percaya akan selalu memiliki semangat hidup, menjadi arif dalam menyikapi segala tantangan yang datang dan bahkan memiliki kemampuan untuk mensyukuri keselamatan yang hebat itu, dengan terus berkarya melakukan perkara-perkara yang mungkin kecil di mata manusia, tetapi luar biasa di mata Tuhan. Dan lihatlah! Kristus pun dengan jempolnya berkata: "Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu." (Mat. 25:21).

Mari kita mengutmakan keselamatan di dalam perjalanan hidup kita. Dan lihatlah Tuhan Yesus setia menanti saudara dan saya "pulang" dengan selamat. -jm-

Kamis, 29 April 2010

MENGENAL ALLAH MELALUI JALAN & PERBUATANNYA


Mazmur 103:1-18


Ia telah memperkenalkan jalan-jalanNya kepada Musa, perbuatan-perbuatanNya kepada orang Israel (Mazmur 103:7).

Sebagian orang Kristen yang lebih suka melihat Allah melakukan mujizat-mujizat yang besar daripada memiliki persekutuan pribadi yang intim denganNya dan belajar tentang jalan-jalanNya. Bacaan Alkitab hari ini menyatakan bahwa Allah memperkenalkan perbuatan-perbuatanNya yang ajaib kepada bangsa Israel, tetapi kepada Musa Dia "memperkenalkan jalan-jalanNya." Keluaran 33:1-23 mencatat krisis besar di mana Musa dengan rendah hati berdoa, "Jika aku kiranya mendapat kasih karunia di hadapanMu, beritahukanlah kiranya jalanMu kepadaku" (1Samuel 11:13). Ia ingin mengenal Allah dan rencana-rencanaNya bagi umatNya lebih daripada menyaksikan mujizat ajaib yang lain. Tidak mengherankan apabila Tuhan bercakap-cakap dengannya "seperti seorang berbicara kepada temannya" (1Samuel 11:11).

Berbicara mengenai perbedaan antara ‘jalan’ dan ‘perbuatan’, jalan atau rencana, hanya diperkenalkan kepada orang-orang kudus; umat yang biasa hanya belajar melalui perbuatan-perbuatanNya. Seorang yang penuh dengan talenta, belajar tentang perbedaan ini setelah menghabiskan waktu selama beberapa tahun dalam keadaan sakit. Suatu hari, dengan bercucuran air mata ia berdoa, Tuhan, sebenarnya saya dapat berbuat banyak untukMu, seandainya saya sehat. Jawaban Tuhan tidak terdengar nyata tetapi jelas: Banyak orang yang bekerja untukKu, tetapi hanya sedikit yang bersedia menjadi sahabatKu. Jika Anda rindu mengenal Allah secara pribadi lebih dari keinginan Anda untuk melihat mujizat-mujizatNya yang ajaib, Anda akan dipuaskan. Belajar dari jalan Allah adalah bagian dari mengenal Allah, bukan semata-mata hanya dengan melihat perbuatan-perbuatanNya. Tuhan memberkati. -jm-

Selasa, 20 April 2010

KESEDERHANAAN yang MENGHASILKAN


"Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus." (Matius 28:19).

Seorang ilmuan Inggris bernama Thomas Huxley (1825-1895) sangat giat mendukung teori evolusi, sehingga ia mendapat sebutan "anjing buldognya Darwin". Sebagai seorang agnostik, ia percaya bahwa agama adalah takhyul yang berbahaya. Pada suatu hari Huxley bertanya kepada seorang Kristiani yang sangat taat, "Apa arti iman Kristen bagimu?" Orang itu tahu kalau Huxley adalah seorang yang skeptis. Ia diam sejenak, kemudian menjawab, "Anda sangat berpendidikan, dan Anda bisa menentang apa pun yang saya katakan." Huxley terus mendesaknya untuk menjelaskan mengapa ia menjadi seorang Kristiani. Maka dengan tulus hati, orang itu menceritakan arti Yesus bagi dirinya. Ia menjabarkan kisah bagimana Kristus telah mengubah hidupnya dari yang bobrok menjadi sangat berarti. Huxley begitu tersentuh sehingga ia tidak mampu mendebatnya. Ia berkata dengan sungguh dan tulus, "saya kagum akan iman Anda kepada Yesus." Kesaksian yang sederhana yang keluar dari lubuh hati, dan yang nyata Anda alami adalah sebuah langkah awal yang efektif untuk setiap kita boleh menceritakan orang-orang yang belum mengenal dan mengalami kasihNya yang luar biasa. Sehingga melalui kesaksian sederhana yang kita lakukan, kita boleh membawa jiwa-jiwa bagi Kristus.
-jm-

Minggu, 18 April 2010

KESEMPATAN DALAM TANTANGAN



Kegiatan rutin tanpa tantangan bisa membawa orang pada kebosanan. Para pemalas mungkin menyayangi suasana hidup tanpa harus berjuang dan berlelah-lelah seperti ini. Sebaliknya, rajin dan bersemangat menyukai tantangan. Rasul Paulus memiliki semangat yang berkobar-kobar untuk melayani Tuhan. Ia berniat melakukan tugas panggilannya sekali pun di tempat-tempat yang paling berjauhan. Ia bukan hanya memberitakan Injil dan menggembalakan tetapi juga berniat mengunjungi kembali setelah sekian tahun jemaat itu ditinggalkan.

Rasul yang punya banyak rencana ini memang tidak dapat memastikan langkah-langkahnya sesuai dengan jadwal yang disusun secara ketat dan rinci. Beberapa kemungkinan digambarkan menurut akal tersebut, misalnya akan tinggal di Korintus selama musim dingin, karena waktu ini kurang tepat untuk melakukan perjalanan. Ia pun ingin agar kehadirannya bisa lebih bermanfaat bagi semua pihak. Jemaat yang memberi tumpangan bagi rombongannya akan mempersiapkan kelanjutan perjalanan, ke situasi baru yang menanti. Namun, rasul tidak melupakan prinsip dasar kehidupannya sebagai orang beriman. Susunan acaranya tergantung penuh pada rencana Allah, jadi sesuai dengan rancangan dan kehendakNya. Hidup berkenan kepada Tuhan dan upaya menyenangkan hati Tuhan harus menjadi semboyan nyata. Sebuah teladan diberikan: yang rasul kerjakan bukan asal ada, bukan asal jadi, bukan asal bunyi, bukan asal-asalan. Tetapi penuh kesungguhan dan ketulusan dalam rangka membina kerukunan persaudaraan atau dalam rangka membina pemahaman tentang berita dan ajaran yang sesuai dengan arahan Roh Kudus. Pimpinan Roh Tuhan tidak mematikan pikiran manusia. Surat yang dilayangkan ke jemaat Korintus diharapkan dapat tiba di alamat sebelum Paskah. Hal ini dapat disimpulkan dari kata-kata Paulus yang masih akan tinggal di Efesus sampai pada hari raya Pentakosta, lima puluh hari setelah Paskah. Jemaat Korintus memperoleh masukan berharga tentang kesalahan-kesalahan yang mereka perbuat dalam berbagai segi kehidupan rohani dan jasmani. Penjelasan yang kadang berisi teguran yang sangat tajam dan keras memang diharapkan dapat mengubah pola berpikir dan bertindak umat Kristen di sana. Lawatan ke jemaat Korintus akan melengkapi dan menyempurnakan ajaran yang diberikan dengan hikmat Tuhan. Melalui perjalanan pemberitaan Injil dan perkunjungan pastoral ini, Tuhan membuka pintu masuk memberikan kesempatan orang-orang setempat menerima Kristus atau menolak pemberitaan, bahkan juga sering disertai dengan berbagai bentuk kekerasan, namun hal itu tidak pernah membuat hati rasul dan rombongannya kecut dan ciut, karena kehadiran mereka terjadi dalam nama dan oleh penugasan Tuhan Yesus.


Pekerjaan besar dan penting selalu menantikan kita, walaupun kadang-kadang hambatan datang menghadang. Hambatan dan penentangan tidak perlu menyurutkan semangat melangkah. Sebaliknya, dengan mata yang tertuju kepada Tuhan, kita menanti kekuatan dan hikmat untuk mengerjakan pekerjaan Tuhan yang besar dan penting dengan pertolonganNya semata. -jm-

Sabtu, 17 April 2010

KETELADANAN


Tuhan menghendaki agar kita yang telah dipanggil, hidup sesuai dengan kehendakNya sehingga kita menjadi garam dan terang dunia (Matius 5:13-16). Karena dengan menjadi garam dan terang dunia kita akan bermanfaat bagi orang yang ada di sekitar kita. Sebaliknya jika kita tidak menjadi garam dan terang dunia, kita akan diinjak-injak orang. Sebagaimana terang dunia kita tidak mungkin bersembunyi, melainkan akan dilihat oleh orang-orang yang ada di sekitar kita. Bagaimana agar kita menjalankan fungsi kita dengan baik? Dalam pembacaan kita dikatakan bahwa: "Jangan seorang pun menganggap engkau rendah karena engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tindakanmu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu." Jadi agar kita menjalankan fungsi kita sebagai orang-orang percaya, maka kita harus menjadi teladan/contoh: 1. Dalam perkataan kita. Seringkali kita tidak menjaga perkataan kita, sehingga gaya bicara kita tidak berbeda dengan orang-orang dunia. 2. Dalam tingkah laku kita. Sebagai terang dunia, orang-orang di sekitar kita selalu memperhatikan tingkah laku kita karena kita adalah surat-surat yang terbuka dari Kristus kepada dunia ini (2 Kor. 3:3). Artinya tingkah laku kita harus selalu siap untuk dibaca orang-orang yang ada di sekitar kita apakah kita surat pujian (2 Kor. 2:2) atau sebaliknya. 3. Dalam kasihmu. Keteladanan selanjutnya adalah keteladanan dalam kasih, karena itulah Tuhan memerintahkan kita untuk saling mengasihi, bahkan termasuk mengasihi musuh kita (Lukas 6:27,35). Dan kasih yang dikehendaki Tuhan bukanlah hanya perkataan tetapi dalam bentuk perbuatan (1 Yoh. 3:18). Tanda yang menunjukkan bahwa kita anak Allah adalah dari kasih kita (1 Yoh. 5:7). 4. Dalam kesetiaan kita. Salah satu ciri kasih kepada Tuhan adalah kesetiaan kita, Tuhan ingin agar kita setia kepadaNya, baik dalam ibadah, doa karena kesetiaan dan ketekunan kita dalam mengikut Dia tidak akan sia-sia (Roma 5:5). 5. Dalam kesucian. Alkitab mengatakan bahwa kita harus hidup dalam kesucian, karena Alkitab dengan jelas mengatakan bahwa berbahagialah orang yang suci hatinya karena mereka yang melihat Allah (Matius 5:8). Tuhan menghendaki agar kita menjadi teladan. Amen. Tuhan Yesus memberkati.
-jm-