IBADAH PADANG GBI PERMATA, UJUNG MENTENG DAN DUTA PERMAI

IBADAH PADANG GBI PERMATA, UJUNG MENTENG DAN DUTA PERMAI
Dilaksanakan di Kebon Raya Bogor, hari sabtu tanggal 10 Juli 2010

WELCOME

Shalom,

Selamat membaca blog GBI PERMATA. Kiranya renungan firman di blog ini memberkati kita semua sehingga semakin dekat kepada Tuhan Yesus dan masuk dalam karya keselamatan yang Dia sudah sediakan bagi mereka yang percaya. Kami terbuka untuk setiap komentar. Tuhan Yesus memberkati.

GEMBALA JEMAAT

GEMBALA JEMAAT

SEJARAH GBI PERMATA, DUTA PERMAI & UJUNG MENTENG


Keberadaan dan perjalanan ketiga gereja ini, sejak pendirian sampai sekarang semata-mata karena anugerah dan tuntunan Tuhan. Keberadaan gereja ini bukanlah rencana dan kehendak manusia, melainkan kehendak Tuhan Yesus. Saya ingat benar satu kali Tuhan berkata: “..buat gereja disini …”

GBI PERMATA

Pendirian dari GBI Permata berawal dari perintah langsung yang saya dengar dari Tuhan. Ketika itu seorang anggota jemaat GBI Shalom yang bekerja di Taiwan meminta tolong saya menemani anaknya melihat rumah di Komplek Perumahan Permata Hijau Permai. Ketika akan kembali dari melihat rumah tersebut, tiba-tiba saya mendengar suara, “…buat gereja di sini”, pada awalnya saya tidak terlalu menghiraukan perintah itu, karena saya waktu itu sangat sibuk pelayanan baik sebagai pengkotbah keliling di salah satu gereja besar yang punya banyak cabang sehingga setiap hari minggu saya dijadwal berkotbah lebih dari lima kali, belum lagi sebagai Dosen di Institut Teologian dan Keguruan Indonesia dan Sekretaris Badan Pekerja Harian Gereja Bethel Indonesia dan berbagai jabatan lainnya. Namun karena perintah itu saya dengar sampai tiga kali, akhirnya pada 1996 saya memutuskan untuk MELANGKAH DENGAN IMAN membeli kedua ruko yang sekarang menjadi gereja ini dengan cara mencicil.

Sebagian uang muka disumbang oleh Pdt. Jorry Tasik, sebagian lagi dari uang tabungan saya yang tidak seberapa, kemudian sisanya saya kredit (KPR Bank) selama 5 tahun dari uang yang saya dapatkan sebagai pengkotbah keliling, dan gaji saya sebagai pegawai negeri ketika itu serta berkat-berkat yang Tuhan berikan dengan cara yang ajaib.

Tahun 1998 adalah masa-masa yang sangat sulit karena krisis keuangan yang melanda dunia dan Indonesia sehingga bunga cicilan (KPR) melonjak sampai lima kali lipat, sempat membuat saya mengalami kesulitan untuk mencicil, tetapi Tuhan menolong dengan cara yang ajaib, waktu itu (akhir tahun 1998) saya berencana berangkat ke Israel sehingga sudah mulai membeli dolar sedikit semi sedikit, tetapi karena kurs dolar yang melonjak sangat tinggi keberangkatan ke Israel tidak jadi, dan dolar yang telah dibeli tersebut dijual kembali dan dibayarkan untuk mengurangi pokok pinjaman bank sehingga nilai cicican dapat dikurangi dan terhindar dari kredit macet,

Tuhan selalu punya cara untuk menolong. Bulan Agustus 1998 terjadi kerusuhan yang berdampak dengan penjarahan hampir semua ruko yang ada di Permata, kembali Tuhan menyatakan kuasanya dengan menggerakkan hati teman-teman (bukan seiman) menjaga kedua ruko ini sehingga bebas dari penjarahan dan pengrusakan, pada hal saat itu di ruko ini ada toko kaset yang menjual lagu-lagu rohani kristen. Kenyataan ini semakin menyadadarkan saya bahwa Tuhan telah memilih tempat ini menjadi baitNya, walaupun saat itu belum juga dibuat Ibadah ditempat ini, karena belum ada jemaat dan pengerja sama sekali, tetapi perintah Tuhan untuk buat gereja di tempat ini terus terngiang-ngiang di hati saya.

Akhirnya oleh karena dorongan Tuhan yang tidak tertahankan lagi saya dan saudari Romian serta Almarhum Pdt M Ch David bertekat akan memulai ibadah, kita pun mulai mendoakan dan merencanakan pelaksanaan ibadah tersebut, tiba-tiba setelah berkotbah di GBI Tiberias Cawang Kencana, Tuhan mempertemukan saya dengan Bapak Cecep dan Ibu Yayah, mereka memperkenalkan diri dan mengatakan bahwa mereka tinggal di Permata, maka lansung saya tanya: “Mau nggak melayani bersama dengan saya di Permata, saya ada 2 ruko disana dan saya rindu memulai pelayanan, mereka mengatakan bersedia sehingga kitapun mempersiapakan segala sesuatunya bersama denga Ibu Yuli, dan sepakat untuk memulai ibadah.Ibadah perdana pun kita mulai bertepatan dengan minggu paskah tahun 2000, yang dihadiri beberapa orang.

Untuk membangun hubungan dengan masyarakat sekitar dan membantu pembiayaan operasional gereja serta kebutuhan pengerja saya membesarkan toko kaset di bagian depan, sedangkan dibagian belakang yang menghadap mesjid Ibu Yayah membuat Warung Bakso. Mengingat saya masih harus memcicil ruko jadi perlu cara untuk menciptakan pemasukan untuk biaya operasioal gereja dan kebutuhan pengerja full timer yang waktu itu ada 4 orang, puji Tuhan semuanya berjalan dengan baik.

Beberapa bulan setelah ibadah berlangsung, dalam Persekutuan Doa di daerah Blok M saya bertemu dengan Almarhum Pdt Paulus Tusin, beliau mengatakan ingin bergabung dengan gereja di Permata, maka Pdt Paulus dan keluarga pun bergabung dengan mempersembahkan beberapa perlengkapan gereja yang mereka miliki seperti kursi, mimbar. Ibadah di gereja mulai semarak mengingat Josua (anak Pdt Paulus Tusin) bisa bermain keybard, maka sayapun membelikan keyboard.

Setahun kemudian bergabung Pdt. Niko Sundah almarhum dan keluarga disertai beberapa jemaat dan juga mempersembahkan peralatan gereja, berupa keyboard dan speaker keyboard yang lebih baik sehingga Ibadah di gereja pun makin semarak dengan bertambahnya jiwa-jiwa dan pengerja.

Akhir Tahun 2002, saya bertemu dengan Ibu Kezia Ginting dan Ibu Magda di Sekolah Alkitab Tiberias, dan dalam percakapan tersebut mereka menyatakan kerinduan ingin melayani bersama di GBI Permata, saya katakan kalau Tuhan yang suruh, dengan senang hati kita melayani bersama, namun saya tegaskan kepada Ibu Kezia Ginting untuk lihat dulu, doakan dan kalau memang yakin Tuhan suruh, baru kita melayani bersama. Saya mengatakan demikian karena waktu-waktu sebelumnya sudah ada beberapa orang yang yang mengatakan ingin melayani bersama tetapi setelah melihat keadaan jemaat yang hanya sedikit dan lokasi yang sulit dijangkau, mereka mundur dengan teratur. Puji Tuhan rupanya setelah meninjau tempat, Ibu Kezia merasa di suruh Tuhan untuk elayani di Permata. Maka pada awal tahun 2003 kita pun mengadakan pertemuan dan perencanaan untuk pengembangan gereja ini, dan berkat kehadiran Ibu Kezia Ging dan Ibu Magda serta bantuan dari Ibu Kartini Ginting untuk dana operasional ibadah maka pada bulan Maret 2003 dimulailah ibadah umum yang kedua pada jam 10.00 pagi, yang sekaligus di koordinatori oleh Ibu Kezia Ginting, serta menjadi motor pengggerak perkembangan gereja selanjutnya.

GBI DUTA PERMAI

Pada bulan Maret 2003, saya bertemu dengan almarhum Bpk/Ibu Rolvi dan kawan-kawan, mereka menyatakan kerinduan untuk diajak melayani mengingat mereka telah keluar dari tempat pelayanan semula, awalnya saya tawarkan mengembangkan ibadah sore di Permata, namun karena beberapa diantara mereka tinggal agak jauh dari Permata, maka mereka menghendaki dibuka pelayanan di daerah Kalimalang. Dan berkat bantuan Pdt Yorry Tasik serta hasil menyewakan Truk milik saya kepada Ibu Sri Rejekinta Ginting maka dapat menyewa Toko buku Harvest Duta Permai untuk dapat digunakan sebagai tempat Ibadah. Ibadah pun dimulai pada minggu pertama bulan Mei 2003, puji Tuhan Ibadah berlangsung sampai sekarang.

Karena jemaat GBI Permata makin bertambah, maka pada tahun 2005 dimulai ibadah sore yang di koordinatori Bpk Trias/Ibu Sri Rejekinta Ginting, Ibadah terus terus berkembang sampai sekarang.

GBI UJUNG MENTENG

Pada bulan Maret 2008, Gereja-gereja di Permata mengalami hambatan yang sangat berat dari bebrapa anggota masyarakat yang tidak setuju dengan keberadaan gereja-gereja disna, sehingga mereka mendemo dan nyaris menutup semua gereja yang ada di Permata. Untuk mengantisipasi masalah tersebut maka di rencanakan untuk pindah lokasi, setelah didoakan dan dipertimbangkan maka tempat yang dirasa cocok adalah Perkantoran Ujung Menteng. Maka dengan uang Misi yang telah dikumpulkan dan bantuan Pdt Yorry Tasik serta beberapa jemaat GBI Shalom maka dibelilah Ruko Ujung Meneteng untuk digunakan sebagai tempat ibadah, dengan persiapan yang sangat cepat maka pada hari peringatan kenaikan Tuhan Yesus tahun 2008, dimulailah ibadah GBI Ujung Menteng.

Dengan anugerah Tuhan, masalah di Permata terselesaikan, ibadah dapat terus berlanjut dan jemaat pun makin bertambah, kini GBI Permata telah ber usia 10 tahun, tempat sudah semakin sesak untuk beribadah terutama jika acara khusus, walaupun tiap hari minggu sudah dilaksanakan tiga (3) kali ibadah. Kemana kita harus melangkah selanjutnya? Tempat ini adalah tempat yang dipilih Tuhan dan oleh AnugerahNya kita ada di sini selama 10 tahun dan menjadi berkat untuk daerah ini, kita berdoa dan berusaha agar dapat memperluas tempat ini bagi kemuliaan Tuhan.

Sabtu, 19 Juni 2010

INTIM DENGAN ROH KUDUS


“Tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.” (Yohanes 14:26)

Brakkkk! Tinju sang anggota dewan pun menghujam ke meja Pimpinan Sidang. Peristiwa itu terjadi pada saat penutupan hasil angket pansus Century. Alasannya sederhana, bahwa Ketua Sidang terlalu otoriter serta tidak mau mendengar suara dari anggota Dewan yang rapat pada waktu itu, sedangkan mikropon yang ada di depan anggta Dewan tersebut, sebagian telah dimatikan. Sabotase? Tidak tahu. Siapa yang benar dan siapa yang salah, kita orang awam tidaklah mengetahuinya, karena dalam kasus itu muatan politiknya seabrek-abrek. Dan, dalam kacamata politik tidak ada benar atau salah, yang ada adalah kesamaan kepentingan. Kalau kepentingannya sama, hal itu mesti benar; kalau tidak sama, mesti salah. Lepas dari yang salah atau tidak, hal itu merupakan peristiwa yang sangat memalukan.
Yang pertama, hal itu dilakukan oleh anggota Dewan Terhormat di negara ini. Kedua, peristiwa memalukan itu (kebetulan) diliput secara langsung oleh beberapa stasiun TV dan ditayangkan berulang-ulang. Ketiga, bukankah hal ini akan dicontoh oleh kawula muda yang nota bene mengidolakan mereka? Itu sebabnya jangan heran jika demo mahasiswa sekarang cenderung pakai acara rusak merusak dan anarkhis.

Apakah memang bangsa kita yang dulu terkenal ramah, murah senyum dan sopan santun, telah kehilangan jati dirinya? Apakah benar menurut kata pakar, bahwa bangsa kita sedang mengalami sakit jiwa? Bagaimana caranya supaya rohani kita sehat? Satu-satunya, cara harus berani hidup bertaut kepada Roh Kudus, karena Dialah yang memperhalus perangai dan menuntun kita ke jalan yang benar. 

Persekutuan Rumah Tangga (PERMATA)



A. Apakah PERMATA Itu?

Persekutuan Rumah Tangga (PERMATA) Nama lain dari KOMSEL adalah suatu pertemuan dalam kelompok kecil ( kurang LEBIH 12 orang) yang diadakan di rumah-rumah jemaat pada hari biasa, diluar hari Minggu, dimana mereka saling memperhatikan, saling mendorong dalam kasih dan pekerjan baik (Ibrani 10:24-25), serta mengalami Kristus. Persekutuan Rumah Tangga adalah Keluarga secara rohani. Dan bagian dari gereja yang hidup dan terus bermultiplikasi.

B. Mengapa perlu ada Ibadah Raya di gereja dan Persekutuan Rumah Tangga ?

Melalui kedua macam ibadah itu kita akan memperoleh keseimbangan. Di Ibadah raya kita mendapat pengajaran, pengarahan, Visi. Di PERMATA kita menerapkan pengajaran, pengarahan yang didapat dalam kehidupan dan pelayanan, sehingga jemaat akan dan bertumbuh. Tanpa PERMATA, jemaat hanya banyak mendengar teori tapi kurang melakukan sehingga kadang-kadang hanya menjadi ahli-ahli taurat tetapi tidak melakukan Firman Tuhan.

Tanpa ibadah raya maka tiap-tiap kelompok sel akan berjalan dengan ide masing-masing sehingga bisa menjadi kacau, liar dan tercerai berai. Karena itu Ibadah Raya dan Permata adalah dua hal yang saling melengkapi dan membutuhkan. Kita menggambarkan 2 macam ibadah ini, bagaikan 2 sayap burung Rajawali. Tanpa 2 sayap yang seimbang maka Rajawali tidak bisa terbang dengan baik.

Demikian juga, bila hanya ada ibadah Raya, tidak mudah bagi gereja untuk memperhatikan pertumbuhan rohani seluruh jemaat dalam jumlah yang banyak, tetapi dengan adanya PERMATA, setiap anggota jemaat akan saling memperhatikan, saling melayani satu sana lain dan memenangkan jiwa bagi Tuhan. Dalam PERMATA, mereka akan dipinpin oleh seorang Ketua PERMATA, yang mewakli gembala menggembalakan jemaat di suatu wilayah, Motto dari Permata adalah: “KRISTUS MELAYANI SAYA LEWAT ORANG LAIN DAN KRISTUS MELAYANI ORANG LAIN LEWAT SAYA”

Metode PERMATA

Dalam setiap kegiatan Metode itu penting, karena dengan adanya metode yang jelas maka setiap jemaat yang terlibat dalam PERMATA memahami dengan baik bagaimana pelaksanaan dari Persekutuan Rumah Tangga, sebaliknya jika jemaat tidak mengerti metode maka tidak mudah bagi jemaat untuk menjalankannya dengan baik. Metode PERMATA kami namakan “ 4 S-DM”

Agenda Pertemuan PERMATA (4S)

S1
Membangun dan Mengikat Suasana hubungan Manusia dengan Manusia sehingga terjalin hubungan yang akrab diantara para anggota Persekutuan Rumah Tangga (Ice Breaker).

S2
Membangun hungan Manusia dengan Allah, dimana para peserta Persekutuan Rumah Tangga bersama-sama masuk ke hadirat Allah menlalui Pujian, Penyembahan dan Firman (Pertemuan Ilahi).

S3
Saling membagi berkat , menguatkan dan menghiburkan melalui Share Firman Tuhan yang dibagikan oleh yang bertugas, Disni terjalin hubungan segitiga :Allah -Manusia – Manusia lain (Saling membagi kesaksian, nasehat dan doa).

S4
Manusia –Manusia, Dimana setiap anggota PERMATA mengadakan evaluasi terhadap pelaksanaan Permata dan membuat Sasaran dan serta rencana yang lebih sesuai dan mantap.

Aplikasi Firman Tuhan dalam Kedhidupan (4D)

D1
Dicatat (Firman Tuhan dicatat, Yoh 20:31) Artinya waktu kebaktian hari Minggu, kita mendengar Firman Tuhan, setelah itu firman Tuhan tersebut kita catat. Hal ini kita lakukan supaya lebih berkonsentrasi pada Firman Tuhan.Lebih mengerti Firman Tuhan dan ada yang bisa dibaca lagi kemudian hari.

D2
Direnungkan (Firman Tuhan direnungkan, Maz 1:2-3) Setelah di rumah, Firman Tuhan tersebut direnungkan lagi dengan hikmat dan tuntungan Tuhan. Hal ini dilakukan supaya: Menghisap makanan rohani, Menerima Rhema / Petunjuk Allah / Wahyu Allah

D3
Dilakukan (Firman Tuhan dilakukan, Matius 24:46-47) Setelah Firman Tuhan direnungkan maka kita akan mendapat petunjuk dari Tuhan. Peetunjuk Tuhan tersebut harus dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Hal seperti ini akan membuat kehidupan kita mengalami Kuasa dan Mujizat Tuhan.

D4
Diceritakan (Firman Tuhan diceritakan Yohanes 4:28-30) Waktu ada pertemuan kelompok sel terutama pada waktu sharing, maka apa yang telah dialami karena melakukan Firman Tuhan harus diceritakan dan menjadi kesaksian yang hidup. Hal ini dilakukan supaya: Menjadi terang / Saksi Tuhan / Memuliakan Tuhan .Membangun orang lain.Share Firman Tuhan menjadi hidup dan bergairah

Dengan adanya 4 D ini, Firman Tuhan yang dikotbahkan menjadi hidup dalam kehidupan anggota PERMATA. Mengapa? Karena seringkali jemaat hanya banyak mendengar Firman Tuhan namun sedikit yang memahami dan melakukan Firman Tuhan tersebut.


TUJUAN DAN FUNGSI PERMATA (4 M)

M1
MEMELIHARA (Penggembalaan)

Tuhan Yesus sendiri meminta agar kita mengembalakan kawanan domba Alllah (Yohanes 21 :15-17). Hal tersebut dilakukan supaya jemaat yang sudah diselamatkan terpelihara sehingga tidak menjauhkan diri dari persekutuan (Ibrani 10:24-25). Hal ini bukan hanya dilakukan pada hari pertemuan PERMATA saja. Tetapi setiap ada waktu, baik waktu bertemu di jalah, di gereja atau melalui telepon, dan lain-lain.

Contoh :
a. Musa Keluaran 18:21-22)
Tanpa PRMATA, kita tidak mampu menggembalakan jemaat degan baik. Dengan PERMATA, kita mampu menggembalakan jemaatIsrael dengan baik.



b. Gereja Mula-mula
Pada hari Pentakosta waktu Petrus berkhotbah, pada hari itu juga banyak orang bertobat dan tidak lama jumlah mereka menjadi 5000 laki-laki. Bayangkan tidak mudah menggembalakan orang sebanyak itu, tetapi dengan adanya PERMATA berapa pun jumlah jemaat pasti tergembalakan dengan baik.

M2
MEMURIDKAN (Membangun)
Yesus mengharapkan supaya setiap kita yang telah diselamatkan tidak saja menjadi pengikutNya saja namun harus menjadi murid, itu yang ditegaskan-Nya secara khusus (Matius 28: 19-20). Gereja disebut tubuh Kristus. Oleh karena itu setiap anggota tubuh harus dimuridkan, dalam gereja hanya sebagian orang saja yang bisa dilatih, dalam PERMATAl tiap anggota mempunyai kesempatan untuk dimuridkan sehingga bisa menjadi dewasa secara rohani.

Contoh :
Tuhan Yesus memiliki misi untuk dunia. Untuk mewujudkan hal tersebut Dia melatih 12 murid, dan ke 12 orang murid itu memuridkan lagi murid-murid lain secara berkesinambungan, cara seperti ini adalah pola pemuridan yang paling efektif. Cakupan Pelayanan Pemuridan yang dapart dilakukan meliputi:
Mengajar dan mendorong murid untuk melakukan Firman Tuhan .
Melatih murid-murid untuk bersaksi
Melatih murid-murid untuk berdoa dan memimpin doa
Melatih murid-murid untuk menyelamatkan jiwa
Melatih murid-murid memimpin pujian atau memainkan musik .
Melatih murid-murid memimpin sharing Firman Tuhan .
Melatih murid-murid mengusir setan

Melatih setiap anggota menjadi pemimpin kelompok sel, dll.
Pola Pemuridan seperti ini bukan hanya dilakukan pada waktu hari pertemuan PERMATA, tapi juga pada waktu-waktu yang lain, setiap ada kesempatan. Sasaran utama pelatihan ini adalah: untuk melatih setiap anggota menajdi Pemimpin baru.

M3
MENYATUKAN (Kesatuan)
Dalam Yohanes 17:20-21, Tuhan Yesus sendiri berdoa bagi murid-muridNya atau gerejaNya supaya bersatu, ini berarti, bahwa kesatuan adlah kehendak Tuhan yang paling mendasar, karena itu sasaran PERMATA juga adalah menyatukan, yang meliputi:
Menciptakan kesatuan dalam Gereja/ PERMATA/ Keluarga.

Menerangkan dan menjelaskan Visi -Misi -Sasaran gereja kita kepada setiap anggota PERMATA. serta mengajak semua anggota bergerak bersarna.
Menjelaskan setiap program gereja kita dan membawa setiap anggota PERMATA serta pelayan Tuhan untuk ikut masuk dalam kegerakan tersebut.

M4
MENYELAMATKAN JIWA (Penginjilan)
Tujuan atau visi utama Tuhan Yesus datang ke dunia ini adalah untuk menyelamatkan yang terhilang (Matius 18:11), visi ini juga harus menjadi fokus utama kita, apapun yang kita lakukan harus bertujuan untuk menyelamatkan jiwa. Dengan targer sebagai berikut:
Yang belum terima keselamatan dari Tuhan Yesus
Yang undur Imanya atau terhilang/ tersesat jalanya.
Yang berbeban berat

Sabtu, 05 Juni 2010

SIAPA PENGENDALI HIDUPMU ?


“Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh.” (Efesus 5:18)
Seorang muda sempoyongan depan rumah saya. Orang ini biasanya pendiam, tapi saat itu perilakunya sangat aneh, dia bicara tidak henti-henti. Sebentar dia ngobrol dengan tetangga sebelah sambil membanggakan diri, sebentar dia bicara dengan temannya dengan nada bicara yang keras dan tidak karuan. Semua orang memperhatikan dia dengan berbagai tanya. Orang ini menghampiri saya dan dia bicara dekat sekali dengan wajah saya, “kalau ada yang ganggu bilang saja sama saya!”. Saya mencium bau alkohol yang menyengat, saya mengerti orang ini sedang mabuk oleh minuman keras.
Paulus berbicara kepada orang Efesus supaya jangan mabuk oleh anggur. Seseorang yang mabuk oleh minuman beralkohol ternyata seluruh kepribadiannya dipengaruhi oleh alkohol. Dia menjadi agresif, dia menyangka bahwa dirinya seorang jagoan yang tidak terkalahkan. Sebab itu Rasul Paulus memerintahkan supaya mereka penuh dengan Roh sehingga Roh Kuduslah yang akan mengendalikan kehidupannya.
Saya yakin bila orang-orang penuh dengan Roh, mereka yang dulunya suka memukul istri akan sanggup menjinakkan nafsu amarahnya, yang dulu membenci mulai bisa mengasihi, yang dulunya tidak berkuasa atas nafsu sexnya akan dapat berkata “tidak” terhadap pelanggaran moral. Jadi daripada berkata,” Aku tidak akan melakukan hal itu lagi!” yang perlu kita lakukan ialah minta dipenuhi Roh-Nya terus menerus. Bila kita menyerahkan kendali kepada-Nya, Dia akan mengurus perubahan itu. Roh Kudus mengubah kita secara adikodrati. Sebab itu sebaiknya kita meluangkan waktu lebih lagi untuk selalu dipenuhi oleh Roh-Nya. Dan suatu kali ketika kita melihat ke belakang ternyata hidup kita yang sekarang telah bertumbuh semakin dewasa di dalam Kristus. Maukah?