IBADAH PADANG GBI PERMATA, UJUNG MENTENG DAN DUTA PERMAI

IBADAH PADANG GBI PERMATA, UJUNG MENTENG DAN DUTA PERMAI
Dilaksanakan di Kebon Raya Bogor, hari sabtu tanggal 10 Juli 2010

WELCOME

Shalom,

Selamat membaca blog GBI PERMATA. Kiranya renungan firman di blog ini memberkati kita semua sehingga semakin dekat kepada Tuhan Yesus dan masuk dalam karya keselamatan yang Dia sudah sediakan bagi mereka yang percaya. Kami terbuka untuk setiap komentar. Tuhan Yesus memberkati.

GEMBALA JEMAAT

GEMBALA JEMAAT

SEJARAH GBI PERMATA, DUTA PERMAI & UJUNG MENTENG


Keberadaan dan perjalanan ketiga gereja ini, sejak pendirian sampai sekarang semata-mata karena anugerah dan tuntunan Tuhan. Keberadaan gereja ini bukanlah rencana dan kehendak manusia, melainkan kehendak Tuhan Yesus. Saya ingat benar satu kali Tuhan berkata: “..buat gereja disini …”

GBI PERMATA

Pendirian dari GBI Permata berawal dari perintah langsung yang saya dengar dari Tuhan. Ketika itu seorang anggota jemaat GBI Shalom yang bekerja di Taiwan meminta tolong saya menemani anaknya melihat rumah di Komplek Perumahan Permata Hijau Permai. Ketika akan kembali dari melihat rumah tersebut, tiba-tiba saya mendengar suara, “…buat gereja di sini”, pada awalnya saya tidak terlalu menghiraukan perintah itu, karena saya waktu itu sangat sibuk pelayanan baik sebagai pengkotbah keliling di salah satu gereja besar yang punya banyak cabang sehingga setiap hari minggu saya dijadwal berkotbah lebih dari lima kali, belum lagi sebagai Dosen di Institut Teologian dan Keguruan Indonesia dan Sekretaris Badan Pekerja Harian Gereja Bethel Indonesia dan berbagai jabatan lainnya. Namun karena perintah itu saya dengar sampai tiga kali, akhirnya pada 1996 saya memutuskan untuk MELANGKAH DENGAN IMAN membeli kedua ruko yang sekarang menjadi gereja ini dengan cara mencicil.

Sebagian uang muka disumbang oleh Pdt. Jorry Tasik, sebagian lagi dari uang tabungan saya yang tidak seberapa, kemudian sisanya saya kredit (KPR Bank) selama 5 tahun dari uang yang saya dapatkan sebagai pengkotbah keliling, dan gaji saya sebagai pegawai negeri ketika itu serta berkat-berkat yang Tuhan berikan dengan cara yang ajaib.

Tahun 1998 adalah masa-masa yang sangat sulit karena krisis keuangan yang melanda dunia dan Indonesia sehingga bunga cicilan (KPR) melonjak sampai lima kali lipat, sempat membuat saya mengalami kesulitan untuk mencicil, tetapi Tuhan menolong dengan cara yang ajaib, waktu itu (akhir tahun 1998) saya berencana berangkat ke Israel sehingga sudah mulai membeli dolar sedikit semi sedikit, tetapi karena kurs dolar yang melonjak sangat tinggi keberangkatan ke Israel tidak jadi, dan dolar yang telah dibeli tersebut dijual kembali dan dibayarkan untuk mengurangi pokok pinjaman bank sehingga nilai cicican dapat dikurangi dan terhindar dari kredit macet,

Tuhan selalu punya cara untuk menolong. Bulan Agustus 1998 terjadi kerusuhan yang berdampak dengan penjarahan hampir semua ruko yang ada di Permata, kembali Tuhan menyatakan kuasanya dengan menggerakkan hati teman-teman (bukan seiman) menjaga kedua ruko ini sehingga bebas dari penjarahan dan pengrusakan, pada hal saat itu di ruko ini ada toko kaset yang menjual lagu-lagu rohani kristen. Kenyataan ini semakin menyadadarkan saya bahwa Tuhan telah memilih tempat ini menjadi baitNya, walaupun saat itu belum juga dibuat Ibadah ditempat ini, karena belum ada jemaat dan pengerja sama sekali, tetapi perintah Tuhan untuk buat gereja di tempat ini terus terngiang-ngiang di hati saya.

Akhirnya oleh karena dorongan Tuhan yang tidak tertahankan lagi saya dan saudari Romian serta Almarhum Pdt M Ch David bertekat akan memulai ibadah, kita pun mulai mendoakan dan merencanakan pelaksanaan ibadah tersebut, tiba-tiba setelah berkotbah di GBI Tiberias Cawang Kencana, Tuhan mempertemukan saya dengan Bapak Cecep dan Ibu Yayah, mereka memperkenalkan diri dan mengatakan bahwa mereka tinggal di Permata, maka lansung saya tanya: “Mau nggak melayani bersama dengan saya di Permata, saya ada 2 ruko disana dan saya rindu memulai pelayanan, mereka mengatakan bersedia sehingga kitapun mempersiapakan segala sesuatunya bersama denga Ibu Yuli, dan sepakat untuk memulai ibadah.Ibadah perdana pun kita mulai bertepatan dengan minggu paskah tahun 2000, yang dihadiri beberapa orang.

Untuk membangun hubungan dengan masyarakat sekitar dan membantu pembiayaan operasional gereja serta kebutuhan pengerja saya membesarkan toko kaset di bagian depan, sedangkan dibagian belakang yang menghadap mesjid Ibu Yayah membuat Warung Bakso. Mengingat saya masih harus memcicil ruko jadi perlu cara untuk menciptakan pemasukan untuk biaya operasioal gereja dan kebutuhan pengerja full timer yang waktu itu ada 4 orang, puji Tuhan semuanya berjalan dengan baik.

Beberapa bulan setelah ibadah berlangsung, dalam Persekutuan Doa di daerah Blok M saya bertemu dengan Almarhum Pdt Paulus Tusin, beliau mengatakan ingin bergabung dengan gereja di Permata, maka Pdt Paulus dan keluarga pun bergabung dengan mempersembahkan beberapa perlengkapan gereja yang mereka miliki seperti kursi, mimbar. Ibadah di gereja mulai semarak mengingat Josua (anak Pdt Paulus Tusin) bisa bermain keybard, maka sayapun membelikan keyboard.

Setahun kemudian bergabung Pdt. Niko Sundah almarhum dan keluarga disertai beberapa jemaat dan juga mempersembahkan peralatan gereja, berupa keyboard dan speaker keyboard yang lebih baik sehingga Ibadah di gereja pun makin semarak dengan bertambahnya jiwa-jiwa dan pengerja.

Akhir Tahun 2002, saya bertemu dengan Ibu Kezia Ginting dan Ibu Magda di Sekolah Alkitab Tiberias, dan dalam percakapan tersebut mereka menyatakan kerinduan ingin melayani bersama di GBI Permata, saya katakan kalau Tuhan yang suruh, dengan senang hati kita melayani bersama, namun saya tegaskan kepada Ibu Kezia Ginting untuk lihat dulu, doakan dan kalau memang yakin Tuhan suruh, baru kita melayani bersama. Saya mengatakan demikian karena waktu-waktu sebelumnya sudah ada beberapa orang yang yang mengatakan ingin melayani bersama tetapi setelah melihat keadaan jemaat yang hanya sedikit dan lokasi yang sulit dijangkau, mereka mundur dengan teratur. Puji Tuhan rupanya setelah meninjau tempat, Ibu Kezia merasa di suruh Tuhan untuk elayani di Permata. Maka pada awal tahun 2003 kita pun mengadakan pertemuan dan perencanaan untuk pengembangan gereja ini, dan berkat kehadiran Ibu Kezia Ging dan Ibu Magda serta bantuan dari Ibu Kartini Ginting untuk dana operasional ibadah maka pada bulan Maret 2003 dimulailah ibadah umum yang kedua pada jam 10.00 pagi, yang sekaligus di koordinatori oleh Ibu Kezia Ginting, serta menjadi motor pengggerak perkembangan gereja selanjutnya.

GBI DUTA PERMAI

Pada bulan Maret 2003, saya bertemu dengan almarhum Bpk/Ibu Rolvi dan kawan-kawan, mereka menyatakan kerinduan untuk diajak melayani mengingat mereka telah keluar dari tempat pelayanan semula, awalnya saya tawarkan mengembangkan ibadah sore di Permata, namun karena beberapa diantara mereka tinggal agak jauh dari Permata, maka mereka menghendaki dibuka pelayanan di daerah Kalimalang. Dan berkat bantuan Pdt Yorry Tasik serta hasil menyewakan Truk milik saya kepada Ibu Sri Rejekinta Ginting maka dapat menyewa Toko buku Harvest Duta Permai untuk dapat digunakan sebagai tempat Ibadah. Ibadah pun dimulai pada minggu pertama bulan Mei 2003, puji Tuhan Ibadah berlangsung sampai sekarang.

Karena jemaat GBI Permata makin bertambah, maka pada tahun 2005 dimulai ibadah sore yang di koordinatori Bpk Trias/Ibu Sri Rejekinta Ginting, Ibadah terus terus berkembang sampai sekarang.

GBI UJUNG MENTENG

Pada bulan Maret 2008, Gereja-gereja di Permata mengalami hambatan yang sangat berat dari bebrapa anggota masyarakat yang tidak setuju dengan keberadaan gereja-gereja disna, sehingga mereka mendemo dan nyaris menutup semua gereja yang ada di Permata. Untuk mengantisipasi masalah tersebut maka di rencanakan untuk pindah lokasi, setelah didoakan dan dipertimbangkan maka tempat yang dirasa cocok adalah Perkantoran Ujung Menteng. Maka dengan uang Misi yang telah dikumpulkan dan bantuan Pdt Yorry Tasik serta beberapa jemaat GBI Shalom maka dibelilah Ruko Ujung Meneteng untuk digunakan sebagai tempat ibadah, dengan persiapan yang sangat cepat maka pada hari peringatan kenaikan Tuhan Yesus tahun 2008, dimulailah ibadah GBI Ujung Menteng.

Dengan anugerah Tuhan, masalah di Permata terselesaikan, ibadah dapat terus berlanjut dan jemaat pun makin bertambah, kini GBI Permata telah ber usia 10 tahun, tempat sudah semakin sesak untuk beribadah terutama jika acara khusus, walaupun tiap hari minggu sudah dilaksanakan tiga (3) kali ibadah. Kemana kita harus melangkah selanjutnya? Tempat ini adalah tempat yang dipilih Tuhan dan oleh AnugerahNya kita ada di sini selama 10 tahun dan menjadi berkat untuk daerah ini, kita berdoa dan berusaha agar dapat memperluas tempat ini bagi kemuliaan Tuhan.

Minggu, 30 Mei 2010

HIDUP BAGI KRISTUS


“Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka.” (2 Korintus 5:15)

Nikolaus Ludwig von Zinzerdorf adalah seorang bangsawan kaya Jerman yang hidup pada abad ke- 18. Suatu kali dia melihat sebuah pameran lukisan di Dusseldorf. Dia terpana melihat gambar Tuhan Yesus yang mati tersalib, dengan tulisan di bawahnya, “Ini yang sudah kulakukan bagimu, apa yang kau lakukan bagiku? Kata-kata itu menghentak hatinya dan membuatnya menjadi gelisah karena selama ini dia merasa belum berbuat apapun bagi Yesus. Sejak itu arah hidupnya berubah. Karena itu Zinzerdorf mulai melayani Tuhan dan mengabarkan Injil ke berbagai tempat. Pada masa hidupnya tim penginjilan Moravia yang dipimpinnya telah berhasil menyebarkan kabar baik kepada puluhan juta orang, bukan hanya di benua Eropa tapi juga menjangkau negara-negara yang jauh di Asia.
Hal ini mengingatkan kita akan karya Kristus yang telah mati dan bangkit bagi kita. Apa yang kita harus lakukan bagi Kristus yang telah rela menanggung segala dosa dan menyelamatkan kita dari maut? Kita harus membalas kasih-Nya dengan hidup berfokus Kristus dan melayani Dia tanpa akhir.
Renungan ini mengingatkan saya pada Sinar, gadis cilik berusia 6 tahun, warga Polewali Mandar, Sulawesi Selatan yang merawat ibunya, Murni, yang lumpuh sejak tiga tahun lalu. Setiap hari Sinar memasak, mencuci pakaian dan melakukan hal lain untuk menolong ibunya karena ayah Sinar dan juga semua saudaranya tidak ada yang tinggal di rumah itu. Sinar terpaksa tidak bisa menikmati keceriaan masa kecil untuk bermain, termasuk belajar di sekolah demi merawat ibunya. Jika seorang anak kecil yang mengasihi ibunya bisa melakukan hal tersebut, maka kita yang menyebut diri anak-Nya yang mengasihi Dia, tentu harus melayani dan menyenangkan Yesus sampai selamanya.

Jumat, 28 Mei 2010

BEKASI SCHOOL OF MISSION

Ingin Bertumbuh dalam Iman?
Ingin Melayani, tidak tahu caranya?

Inilah Jawabnya:
BEKASI SCHOOL OF MISSION

BEKASI SCHOOL OF MISSION diselenggarakan oleh GBI PERMATA bekerja sama dengan International Consortium Theological and Undergraduated Seminary (ICTHUS), terubuka bagi seluruh warga jemaat (Interdenominasi), dengan ketentuan, dapat membaca dan menulis dengan baik:

Hari belajar 2 x seminggu
Setiap Sabtu, Jam 16.00 – 18.30 dan Minggu Jam 19 – 21.00.
Mulai belajar awal Juli 2010 dan selesai Desember 2010

Bagi yang lulus, akan diberi Setifikat dari International Consortium Theological and Undergraduated Seminary (ICTHUS) dan dapat melanjut ke STT ICTHUS bagi yang memiliki Ijazah SLTA .


Dasar Pemikiran & Deskripsi Pelajaran:
BEKASI SCHOOL OF MISSION

A. Dasar Pemikiran
Dasar Pemikiran dan latar belakang didirikanya BEKASI SCHOOL OF MISSION adalah sesuai dengan Fokus program tahun 2010 yang diberikan Tuhan kepada Bapak Gembala, yakni: TAHUN KEMENANGAN DAN PELIPATGANDAAN, dimana dengan program ini diharapkan setiap peserta menjadi jemaat yang Berkemenangan dan mengenali karunianya serta terlibat dalam paling sedikit satu jenis pelayanan, dan setiap pelayan yang telah ada terampil dalam melaksanakan bidang pelayanan yang dipercayakan Tuhan, sehingga terjadi pelipatgandaan. Sekolah ini adalah wadah untuk membina dan mewujudkan kerinduan Tuhan tersebut.

B. Deskripsi Mata Kuliah:

1. Pemuridan
Mata kuliah ini akan mengajarkan kepada anda tentang dasar kekristenan mulai dari bagaimana anda diselamatkan diproses sampai pada akhirnya menjadi murid Kristus.

2. Pengembangan Karakter
Mata kuliah ini akan mengajarkan kepada anda tentang Pengembangan Karakter sehingga menjadi seperti yang Yesus harapkan, meliputi Pemulihan gambar diri dari yang bersifat negative menjadi positif serta bertumbuh menjadi seperti Yesus.

3. Pengantar Kedalam PL & PB
Mata kuliah ini akan mengajarkan kepada anda tentang arti dan fungsi Alkitab, sifat-sifatnya serta mendalami Pengantar Perjanjian lama, Perjanjian Baru.

4. Metode Memahami Alkitab (Tafsir).
Mata kuliah ini akan mengajarkan kepada anda cara memahami dan menafsir Alkitab, sehingga menemukan makna dan penerapannya.

5. Doktrin Kristen
Mata kuliah ini akan mengajarkan kepada anda tentang Siapakah Allah itu, bagaimana sifat-sifat-Nya, nama-nama-Nya, Siapakan Yesus itu, nama-nama-Nya, bagaimana sifat-sifat-Nya serta Roh K Pengembangan Talenta
Mata kuliah ini akan mengajarkan kepada anda tentang Penggembangan potensi diri anda, meliputu:mengenali kekuatan dan kelemahan anda serta bagaimana mengembangkan potensi yang ada pada anda.

6. Homiletika
Mata kuliah ini akan mengajarkan kepada anda tentang: Apa itu khotbah, bagaimana menyusun dan menyampaikan sebuah khotbah yang baik sesuai dengan audiensnya, terutama dalam komsel dan persekutuan Rumah tangga.

7. Konseling dan Pelepasan
Mata kuliah ini akan mengajarkan kepada anda tentang Bagaimana cara mengkonseling seseorang yang datang kepada anda untuk dikonseling/ minta nasehat rohani sehingga ia terbebas dari masalahnya serta mengenali ciri-ciri orang yang terikat kuasa gelap dan bagaimana mendoakan serta melepaskannya.

9. Penginjilan
Mata kuliah ini akan mengajarkan kepada anda tentang apa itu penginjilan, mengapa kita perlu menginjil, dan bagaimana cara-cara agar kita berhasil menginjili seseorang serta ayat-ayat yang penting untuk penginjilan.

10. Kepemimpinan Kristen
Mata kuliah ini akan mengajarkan kepada anda tentang Apa itu kepemimipnan Kristen, apa bedanya dengan kepemimpinan di dunia ini dan bagaiman syarat-syarat dan sifat-sifat yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin Kristen.

11. Pelayan Tuhan (Prinsip dan panggilan Pelayanan)
Mata kuliah ini akan mengajarkan kepada anda tentang Prinsip dan Panggilan Pelayanan, meliputi: syarat-syarat pelayan Tuhan, bagaimana pelayan Tuhan ditengah-tengah gereja dan masyarkat serta jenis-jenis pelayanan dalam sebuah jemaat lokal.

12. Pengembangan Komsel
Mata kuliah ini akan mengajarkan kepada anda tentang kenapa Komsel itu penting, apa beda komsel dengan kebaktian umum, bagaimana memulai dan mengembangkan komsel, serta peraturan-peraturam umum dalam komsel.
udus, hakekatnya, karunia-karunianya dan buah-buah Roh kudus.

Minggu, 23 Mei 2010

Biji Gandum Ilahi yang Menghidupkan


“... sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah.” (Yohanes 12:24)

Bulan April yang lalu adalah salah bulan yang sangat khusus bagi kita orang Kristen, karena pada minggu-minggu di bulan itui kita merayakan Jumat Agung dan Paskah, minggu dimana kita mengingat kematian dan kebangkitan Tuhan Yesus Kristus.
Dari dalam nats Alkitab hari ini kita diingatkan tentang pemberitahuan dari Yesus tentang kematian-Nya. Yesus memberi perumpamaan bahwa Dia adalah biji gandum Ilahi. “Sesunguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja tetapi jikalau ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah.” Yesus memberitahukan tentang kematian-Nya akan menghasilkan banyak buah, buah yang akan diterima oleh orang-orang yang percaya kepada kematian-Nya itu.
Buah-buah apakah yang akan kita terima dari kematian Yesus Kristus? Kita akan menerima buah, pertama: penebusan. Yesus telah menebus kita dari dosa dan kesalahan kita, bahwa kitalah yang seharusnya menerima hukuman dan maut itu, tetapi Dia memberikan penebusan-Nya bagi kita. Kedua: pendamaian. Yesus telah menerima kutuk dosa itu, tetapi Kristus telah menerima kutuk itu dan telah memperdamaikan kita dengan ALLAH. Ketiga: Pembenaran. Yesus telah rela mengambil dan meminum cawan pahit itu, tetapi Kristus mengambilnya dari kita supaya kita dibenarkan di hadapan ALLAH. Keempat: Hidup kekal. Yesus rela mati supaya orang yang percaya kepada-Nya menerima kehidupan yang kekal, padahal kitalah yang seharusnya menerima kematian dan penghukuman yang kekal.
Yesus adalah Biji Gandum Ilahi yang telah rela jatuh dan mati. Buah-buah yang banyak itu telah kita terima dari pada-Nya. Oleh karena itu di minggu-minggu sengsara ini ingatlah akan pengorbanan Yesus, salib Yesus Kristus, kasih ALLAH akan dunia, dan segala peristiwa tentang darah Yesus Kristus yang mulia dan sangat agung itu.

Kasih ALLAH yang paling nyata terdapat dalam kematian Anak-Nya

Minggu, 16 Mei 2010

MAKNA KELAHIRAN BARU


Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan, 1 Petrus 1:3

Keputusasaan, keraguan, ketakutan, kecemasan dll. sering menjadi faktor terkuat yang mempengaruhi kehidupan seseorang. Terlebih pada zaman sekarang ini, di tengah situasi dan dinamika kehidupan yang bergerak dan berkembang cepat, semakin keputusasaan, keraguan dan ketakutan tertentu dalam hidup kita pribadi lepas pribadi. Alhasil, kemampuan terbaik, dan penampakan iman terbaik kita sering redup bahkan mungkin sama sekali tidak dapat dilihat dan dirasa. Banyak orang lebih memilih mati daripada hidup terus di dunia ini karena putus asa, karena ragu akan masa depannya dan takut akan bahaya yang selalu datang menghantui hidupnya. Banyak orang mulai memilih jalan pintas untuk mengatasi keputusasaan, keraguan dan ketakutan itu. Tidak sedikit yang mati bunuh diri karena putus asa, banyak orang yang memberikan “uang pelicin” karena ragu akan kelulusannya, dan lebih sering juga kita temukan orang “mencuri” uang melalui tindak korupsi karena takut tidak dapat hidup bahagia tanpa kekayaan materi.

Melalui nas renungan pada hari ini kita diajak untuk betul-betul lahir kembali di dalam Kristus Yesus. Kelahiran kembali berarti sebuah KEHIDUPAN. Tapi bukan sembarang kehidupan,tetapi kehidupan yang “mematikan” keputusasaan, keraguan, ketakutan, kecemasan, dll. yang bersifat negatif dan menghantui kehidupan kita. Kehidupan melalui kelahiran kembali Kebangkitan Kristus memberi kepada kita suatu hidup yang penuh pengharapan. Semua orang, tentunya mempunyai pergumulan hidup yang berbeda-beda satu sama lain. Akan tetapi hanya ada satu jawaban untuk itu semua, yakni KEHIDUPAN dalam Kristus. Hidup dalam Kristus memampukan kita untuk kuat dalam kondisi lemah, memampukan kita bersukacita di tengah segala persoalan, memberi keberanian bagi kita di tengah ancaman dan bahaya, memberi kepastian dalam setiap keraguan. Oleh karena itu, jangan pernah berpikiran kita sudah lahir kembali, jika masih ada keputusasaan dalam diri kita hanya karena kegagalan. Jangan pernah mengatakan kita sudah lahir kembali, jika masih ada keraguan masa depan dalam diri kita, dan jangan pernah mengatakan kita sudah lahir kembali, jika kita masih takut menyatakan kebenaran. Inilah sebenarnya kelahiran kembali kita dalam Yesus Kristus. Kehidupan baru yang “mematikan” semua kegalauan hati kita. Mungkin sebagian dari kita berpikiran apa yang dituliskan dalam renungan ini tampak mudah karena berbau “teori”, tapi yakinlah hal ini tidak akan terwujud jika tidak kita imani dan lakukan.

Dan jadilah sama seperti bayi yang baru lahir, yang selalu ingin akan air susu yang murni dan yang rohani, supaya olehnya kamu bertumbuh dan beroleh keselamatan,jika kamu benar-benar telah mengecap kebaikan Tuhan (I Petrus 1:2-3)

Senin, 10 Mei 2010

MENJADI ANAK-ANAK ALLAH


Roma 8:12-17

Orang yang percaya kepada Allah dan menerima karya Kristus di salib telah mengalami pengampunan dosa dan diberi kuasa menjadi anak-anak Allah (Yoh. 1:12). Kita menjadi anak-anak Allah berdasarkan pengangkatan dari Allah sendiri oleh karena karya Anak sulung Allah, yaitu Kristus (Rm. 8:23) Apa yang menjadi bukti bahwa kita adalah anak-anak Allah? Roh Kudus akan memberi kesaksian di dalam hati kita bahwa kita adalah anak-anak Allah (16). Roh Allah menolong kita untuk mampu dan berani menyapa Allah sebagai Bapa kita (15). Kita tidak takut lagi karena dosa-dosa kita sudah diampuni. Bukti lain bahwa kita adalah anak-anak Allah yaitu kita mampu untuk hidup tanpa dikendalikan lagi oleh keinginan daging (13). Sebaliknya Roh Allah menjadi pemimpin hidup kita (14) untuk menghasilkan buah-buah kebenaran (Gal. 5:22-23).
Sebagai anak-anak Allah, kita mengetahui bahwa kita adalah ahli waris Allah, yaitu orang-orang yang berhak menerima segala janji Allah (17).

Janji apa sajakah itu? Yaitu suatu hari kelak kita akan menikmati kemuliaan bersama dengan Kristus di sorga, walaupun saat di dunia yang fana ini kita masih mengalami berbagai penderitaan (19-24). Kita dikuatkan dan dimampukan untuk berani menghadapi kesengsaraan hidup dalam kefanaan tubuh karena keyakinan kita pada janji Allah bahwa suatu hari kelak kita akan dibebaskan dari belenggu penderitaan yang memenjara tubuh kita. Dalam situasi yang sangat sulit, Roh Kudus akan menolong kita mengungkapkan keluhan yang tak terucapkan di dalam doa (26).

Semua ini merupakan bukti bahwa Allah telah memilih dan menetapkan kita sebagai anak-anakNya. Tidak ada hal apa pun yang terjadi dalam kehidupan kita, yang luput kendali Allah. Justru sebenarnya lewat berbagai pengalaman yang Tuhan izinkan terjadi dalam hidup kita, kita belajar mengalami dan menikmati karya Allah serta mencicipi kemuliaanNya. Cicipan kemuliaan itu semakin terasa saat kita bersekutu dengan sesama anak Allah. Di dalam persekutuan (koinonia) itu iman kita semakin diteguhkan, pengharapan kita semakin fokus ke depan, dan kasih kita makin terwujud dalam keseharian kita. -jm-

Sabtu, 01 Mei 2010

KESELAMATAN YANG MAHAL (Ibrani 2:1-4)


"Utamakanlah selamat! Hati-hati di jalan! Jangan ngebut! Ingat keluarga menanti anda di rumah." Kalimat-kalimat itu hendak menegaskan kepada kita akan perlunya keselamatan diri seseorang. Namun kalimat-kalimat itu ternyata begitu mudahnya dilanggar sehingga selalu dan tidak henti-hentinya diingatkan kepada kita.

Kita sudah sama-sama memahami bahwa keselamatan diri sangatlah penting. Tetapi dalam banyak kasus kecelakaan, faktor human error, kelalaian manusia masih menjadi penyebab utama dari berbagai kecelakaan yang terjadi baik di rumah maupun di jalan raya. Ini semua memberikan gambaran yang jelas kepada kita bahwa memahami saja tidak cukup. Bahwa dibutuhkan lagi suatu kesadaran personal dan komunal, sehingga dimana dan kapan saja kita selalu mengutamakan keselamatan pribadi dan orang banyak. Dengan lahirnya suatu kesadaran bersama maka kita pun akan dengan sadar berpikir dan bertindak dengan mengutamakan keselamatan.

Surat Ibrani jelas ditujukan kepada orang Israel di zamannya dan juga kepada kita "Israel karena iman" yang juga mewarisi keselamatan dari Kristus. Nampak sekali penulis surat Ibrani sangat menggumuli perilaku hidup bangsa Israel, khususnya mereka yang secara tradisi sudah sangat memahami konsep keselamatan ilahi mulai dari Musa sampai ketika mereka meyakini dan mewarisi keselamatan kekal dari Sang Juruselamat. Penulis hendak menegaskan bahwa keselamatan itu sudah diwariskan, karena itu sudah menjadi tanggung jawab baik secara pribadi maupun kolektif untuk bersama-sama mewujudnyatakan keselamatan itu dalam sikap hidup sehari-hari.

Sikap hidup yang mensyukuri dan bukan malah menyia-nyiakan keselamatan yang dari Kristus. Penulis pun tahu bahwa arus zaman sangatlah deras, tetapi bukanlah setiap orang percaya telah diberikan anugerah kemampuan untuk bertahan, tetap kokoh berdiri dan bahkan menang atas semua rayuan gombal dunia yang menyenangkan.

Mata hati yang tidak berpaling kepada keselamatan Kristus akan mampu menerobos dengan iman bahwa segala derita dan tantangan hidup yang menerpa kita justru menjadikan kita selalu sadar, betapa hebatnya keselamatan itu. Keselamatan yang luar biasa yang dari zaman ke zaman tidak pernah berubah. Bahkan di zaman akhir, di saat situasi dan kondisi yang serba sulit keselamatan Kristus menjadi "obat yang mujarab", bukan candu untuk kita terlena, tetapi sungguh-sungguh mengobati luka batin kita, sehingga kita mengalami pencerahan, pemulihan, dibangkitkan pula rasa optimis dan kepercayaan diri kita. Dengan demikian setiap orang percaya akan selalu memiliki semangat hidup, menjadi arif dalam menyikapi segala tantangan yang datang dan bahkan memiliki kemampuan untuk mensyukuri keselamatan yang hebat itu, dengan terus berkarya melakukan perkara-perkara yang mungkin kecil di mata manusia, tetapi luar biasa di mata Tuhan. Dan lihatlah! Kristus pun dengan jempolnya berkata: "Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu." (Mat. 25:21).

Mari kita mengutmakan keselamatan di dalam perjalanan hidup kita. Dan lihatlah Tuhan Yesus setia menanti saudara dan saya "pulang" dengan selamat. -jm-